Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Ini Hari Terakhir Istana untuk Rakyat

Kompas.com - 31/05/2016, 16:14 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Walaupun tidak bisa masuk ke dalam Istana Bogor, tetap banyak masyarakat yang mengambil kesempatan mengunjungi Istana Bogor, Senin (30/5/2016).

Mereka memanfaatkan kegiatan Istana untuk Rakyat yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bogor dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-534 Bogor.

Selasa (31/5/2016) ini, hari terakhir masyarakat umum menjadi "tamu presiden" di Istana Bogor.

"Kali ini, Pemkot Bogor menargetkan 15.000 warga akan mengunjungi Istana Bogor. Tampaknya target itu tercapai. Sebab, tadi kami dapat kabar dari panitia, kemarin sudah 15.000 orang yang berkunjung," kata Kepala Subbagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Bogor Endang Sumitra, siang kemarin.

Ia menambahkan, hingga tahun ini, acara Istana untuk Rakyat, yang dulunya dikenal sebagai Istana Open, terhitung sudah 14 kali terselenggara.

Semuanya dilakukan setahun sekali dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor.

Seperti tahun lalu, tahun ini pengunjung juga tidak diperkenankan masuk ke dalam Istana Bogor melihat koleksi dan perabotan istana.

Sebab, jelas Endang, selain istana sedang direnovasi, dua tahun ini Istana Bogor menjadi kantor dan kediaman resmi Presiden RI dan keluarga. Karena itu, penanganan pengamanan menjadi lebih khusus.

Kupon foto

Pada Istana Open kali ini, pengunjung dilarang membawa kamera dalam bentuk apa pun.

Namun, ada juga yang lolos dari pemeriksaan sehingga dua-tiga orang dapat leluasa swafoto atau berfoto bersama rombongannya dengan kamera telepon seluler ataupun kamera saku.

Untuk keperluan mengabadikan diri di depan istana atau tangga istana, tersedia juru foto panitia.

Pengunjung harus membeli kupon foto Rp 30.000 untuk sekali foto, baik perorangan maupun rombongan.

Salah seorang yang memanfaatkan juru foto itu adalah Helmy Herawaty (45), warga Bojong Gede, yang datang bersama dua teman Facebook-nya.

"Saya patungan dengan dua teman, masing-masing Rp 10.000. Sekali foto bayar Rp 30.000. Mahal juga. Kalau di acara-acara biasa, kayak wisuda, cuma Rp 15.000," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com