Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Jaya: Tak Ada Jaminan Jessica Tak Dihukum Mati

Kompas.com - 03/06/2016, 14:48 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto membantah ada perjanjian dengan Pemerintah Australia bahwa Jessica Kumala Wongso tidak akan dihukum mati. Jessica merupakan tersangka tunggal dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Keduanya berteman dan pernah tinggal di Australia.

Menurut Moechgiyarto, tidak ada perjanjian seperti itu dengan Kepolisian Federal Australia (Australian Federal Police/AFP).

"Enggak ada, enggak ada itu," kata Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/6/2016).

Ia menambahkan, pihaknya bekerja secara profesional dalam pengungkapan kasus kematian Mirna.

"Kami kan profesional mencari data dan fakta-fakta itu, jadi itulah yang kami masukkan dalam berkas, itu saja," ucapnya.

Pihak Polda Metro Jaya pernah ke Australia dan meminta bantuan AFP untuk mendapatkan catatan kepolisian tentang Jessica. Media Australia, Sydney Morning Herald (SMH), pada akhir Februari lalu memberitakan bahwa Jessica tak akan dihukum mati. Hal itu, kata media tersebut, telah menjadi persyaratan kesepakatan kerja sama antara AFP dan Polda Metro Jaya.

 Jessica masih tercatat sebagai penduduk tetap negeri kanguru itu.

"Itu kata siapa yang ngomong? Jangan berpersepsilah, kami ini apa adanya saja," kata Moechgiyarto.

Masih menurut laporan SMH, Tito Karnavian, Kapolda Metro Jaya sebelum Moechgiyarto, bertemu Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan saat pergi ke Australia. Seorang juru bicara Keenan mengatakan, menteri itu setuju Australia memberikan bantuan, tetapi harus sesuai dengan hukum Australia, yaitu tidak boleh ada hukuman mati terhadap terpidana.

"Pemerintah Indonesia telah memberikan jaminan kepada Pemerintah Australia bahwa hukuman mati tidak akan dituntut atau diterapkan dalam dugaan pembunuhan itu," kata juru bicara tersebut.

(Baca: Australia Tuntut Jessica Tidak Dihukum Mati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com