Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Saipul Jamil Sebut Tuntutan Jaksa Tak Pertimbangkan Fakta Persidangan

Kompas.com - 07/06/2016, 20:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Keluarga terdakwa pedangdut Saipul Jamil kecewa atas tuntutan penjara selama tujuh tahun yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) pada persidangan yang digelar Selasa (7/6/2016) sore di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Kakak Saipul, Sholeh Kawi menyebut JPU tidak mempertimbangakan bukti dan saksi yang dihadirkan selama persidangan berlangsung.

Sholeh bahkan mempertanyakan tuntutan JPU dengan pasal perlindungan anak. Menurutnya, saksi dan bukti yang dihadirkan tidak menunjukan bahwa Saipul melakukan tindakan pelecehan tersebut.

"Saya kecewa dengan jaksa, artinya mereka tidak melihat apa yang menjadi fakta-fakta selama persidangan. Dari enam saksi yang dihadirkan oleh jaksa, tidak ada satupun saksi fakta yang melihat kejadian. Bahkan di barang bukti yang katanya ada DNA Saipul juga diragukan oleh saksi ahli forensik, lalu dengan apa jaksa menuntut dengan pasal perlindungan anak," ujar Sholeh seusai pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa Sore.

Namun menurut Sholeh, pihak keluarga harus menghormati tuntutan JPU. Di sisi lain, pihak keluarga dan tim kuasa hukum Saipul akan berupaya untuk mengajukan pembelaan atau pledoi.

Sholeh meminta agar nantinya majelis hakim bisa menilai bukti-bukti yang diajukan secara objektif dan penuh pertimbangan.

"Soal terima atau tidak terima kami ya harus terima, tapi kami kan masih punya hak dan saya berharap kepada Majelis Hakim untuk objektif memperhatikan, menimbang apa yang menjadi fakta persidangan," ujar Sholeh.

Saat ditanyakan reaksi Saipul mendengar tuntutan itu, Sholeh mengatakan Saipul menerima namun menyerahkan seluruhnya kepada tim kuasa hukum.

"Dia terima aja apa yang menjadi ujian dan dia bilang ini belum selesai," ujar Sholeh.

Saat masuk ke bus tahanan, raut wajah Saipul tampak tak bersemangat. Tidak ada lagi senyum yang biasanya diperlihatkan pedangdut itu saat bertemu awak media.

Saipul pun enggan menjawab pertanyaan awak media terkait tuntutan itu. Terdakwa kasus percabulan anak di bawah Umur, Saipul Jamil dituntut ancaman penjara selama tujuh tahun oleh Jaksa Penuntut Umum pada persidangan yang digelar Selasa sore.

Kompas TV Ipul Datangi Sidang dengan Tangan Diborgol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com