Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang "Diselamatkan" dari Ibunya yang Depresi Akan Divisum oleh Polisi

Kompas.com - 23/06/2016, 20:49 WIB
Robertus Belarminus,
Fidel Ali

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah yang diselamatkan dari ibunya yang diduga depresi di sebuah apartemen di Jakarta Selatan, rencananya akan dilakukan visum. Sebab, ditemukan adanya luka pada bagian belakang tubuh bocah perempuan itu.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menyatakan, dari pemeriksaan pihaknya memang menemukan adanya luka di bagian belakang bocah berusia tiga tahun itu. Namun, Erlinda belum dapat menyimpulkan penyebabnya, dan menyerahkan penyelidikan kepada polisi.

"Kami belum tahu apakah karena jatuh, atau karena sakit, atau keluar karena mengeluarkan fesesnya susah, kami tidak mau beropini atau berasumsi, jadi biarkan aparat hukum yang mengembangan kasus ini. Dari visum akan menjelaskan apakah karena benda tumpul, terjatuh atau karena sakit," kata Erlinda saat ditemui Kompas.com di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Selain adanya luka di anus bocah ini, hasil penilaian atau asessment awal KPAI menemukan kalau bocah itu mengalami trauma. KPAI sempat menyerahkan bocah itu ke penanganan pihak Kementerian Sosial dan dititipkan di rumah aman Kemensos. Namun, bocah ini akhirnya diambil sang nenek, yang menyatakan bertanggung jawab.

Proses pengambilan pun setelah sang nenek melalui pencatatan identitas dan mendatangi kantor KPAI. Pihaknya menyatakan, telah merekomendasikan kepada nenek korban, untuk membuat laporan polisi di Polres Jakarta Selatan atas kasus itu.

"Kami merekomendasikan melakukan pelaporkan resmi Polres untuk dugaan hal buruk (terhadap anak tersebut)," ujar Erlinda. (Baca: Bocah 3 Tahun "Diselamatkan" dari Ibunya yang Diduga Depresi)

Hasil penilaian awal KPAI, diduga ibu bocah itu mengalami depresi. Itu terlihat dari kondisi sang ibu yang tidak mempedulikan anak dan bersikap tidak wajar.

"Ibunya melakukan hal yang mencerminkan tidak bertanggung jawab. Anaknya nyaris juga nyaris tertabrak mobil. Hasil asessment awal diduga depresi namun masih kita gali lebih lanjut," ujar Erlinda.

Erlinda mengaku pihaknya masih memerlukan pendalaman atas kasus itu, seperti berapa lama bocah itu bersama ibunya yang depresi dan sebagainya. Untuk ayah bocah itu, pihaknya hanya mengetahui bahwa pasangan ibu tersebut seorang warga negara asing. Namun, belum diketahui apakah pria asing itu ayah biologis bocah itu atau bukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | 'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | "Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

Megapolitan
Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com