Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar, Foto Mantan PJ "Teman Ahok" Gunakan Kemeja PDI-P

Kompas.com - 23/06/2016, 22:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Foto Richard Sukarno, mantan anggota di "Teman Ahok" yang mengklaim bahwa kelompok relawan tersebut melakukan kecurangan, beredar di media sosial, Rabu (22/6/2016), tengah mengenakan baju PDI-P.

Richard Sukarno adalah seorang dari empat mantan penanggung jawab (PJ) pengumpul data kartu tanda penduduk (KTP) untuk Ahok.

Foto selfie-nya yang menggunakan peci, kemeja berlambang PDI-P, dipadu dengan kemeja kotak-kotak beredar di media sosial, seperti di Facebook dan Twitter.

Menurut penelusuran Tribunnews.com, foto tersebut muncul saat seorang netizen menayangkan posting di Twitter merespons posting-an Habiburokhman.

Foto lainnya muncul ketika pendukung Ahok menautkan link akun Facebook Richard Sukarno.

Foto-foto itu terlihat di album fotonya. Satu di antaranya adalah foto ketika ia selfie saat menggunakan kemeja berlambang banteng moncong putih ini. (Baca: Kesaksian PJ "Teman Ahok" soal Pemecatan, Modus Kecurangan, dan Biaya Sewa Kafe)

Hingga berita ini diunggah, belum diketahui kaitan Richard Sukarno dengan PDI-P.

Sebelumnya, Tribunnews.com memberitakan mantan relawan Teman Ahok, yakni Paulus Romindo, Richard Sukarno, Dodi Hendaryadi, dan Husnul, membeberkan kebusukan yang diklaim dilakukan kelompok pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

Menurut Richard, warga Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dirinya tidak terima dengan penjelasan pendiri Teman Ahok soal kerja keras relawan yang berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP.

"Mereka sebut relawan enggak ada yang dibayar. Itu pencitraan saja. Satu juta data KTP, tetapi kok sampai sekarang masih mencari. Itu cuma klaim," kata Richard kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).

Dengan alasan itu, Richard hengkang dari Teman Ahok. (Baca: Lima Pengumpul Data KTP "Teman Ahok" Dipecat karena Berbuat Curang)

Menurut dia, kecurangan dan praktik tidak sehat dalam pengumpulan data KTP untuk Ahok juga membuatnya panas kuping. (Robertus Rimawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com