Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebar "Kaki Tangan" Pantau Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 28/06/2016, 18:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk memantau Pasar Tanah Abang jelang Lebaran 2016. Pemantauan ini sekaligus untuk pengamanan di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Kami ada 'kaki-tangan' di sana. Mungkin masyarakat yang bisa diajak kerjasama. Jadi kami pakai kaki tangan," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Komisaris Mustakim, di kantornya, Selasa (28/6/2016).

Mustakim mengaku, bila pengamanan dilakukan hanya oleh polisi akan sulit. Sebab, personel polisi terbatas dan terbagi di beberapa tempat.

Kaki tangan yang diajak kerjasama seperti satpam setempat. Kaki tangan itu juga bertugas sebagai informan polisi bila terjadi tindak pidana.

"Kaki tangannya tersebar di Pasar Tanah Abang. Blok A, Blok B, Blok F dan lainnya," tambahnya.

Mustakim mengakui bahwa potensi kriminal di Pasar Tanah Abang masih ada. Bentuk kriminalitas yang terjadi seperti pencopetan. Adanya potensi kriminalitas karena Pasar Tanah Abang masih menjadi pusat perbelanjaan yang cukup ramai.

Para pelaku biasanya memanfaatkan kondisi keramaian dan kelengahan korbannya.

"Orang mau jalan aja sudah rapat. Desak-desakan. Di situlah kesempatan orang melakukan kejahatan," kata  Mustakim.

Masyarakat pun diimbau agar tetap waspada sehingga tidak menjadi korban tindak pidana di Pasar Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com