Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara DH Sembunyikan Sabu di Dalam Perutnya

Kompas.com - 11/07/2016, 13:32 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — DH (47), warga negara Afrika Selatan diciduk Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya lantaran menyembunyikan narkotika jenis sabu seberat 2 kilogram di dalam perutnya.

Sabu itu dia kemas dalam tempat yang menyerupai kapsul. Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes John Turman Panjaitan mengatakan, DH menyembunyikan sabu itu di dalam perut dengan cara menelan kapsul-kapsul yang berisi sabu tersebut.

"Pelaku ini menggunakan metode swallowed (menyembunyikan di dalam tubuh dengan cara ditelan). Ini bukan modus baru," ujar John di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/7/2016).

John menyampaikan, pelaku mengaku menelan sabu tersebut seperti minum obat. Agar lebih mudah, pelaku menelan sabu itu dibarengi dengan kuah sup.

"Dia mengaku menelan sabu itu dibantu istrinya. Agar lebih mudah ditelan dibarengi dengan meminum kuah sup," ucap John.

(Baca juga: Polisi Tangkap WN Afsel yang Sembunyikan Sabu dalam Perut)

DH mengemas sabu tersebut menggunakan tempat yang menyerupai kapsul. Kapsul tersebut terdiri dari dua ukuran, yakni kapsul yang berdiameter 3 sentimeter dan yang berdiameter 5 sentimeter.

John menduga DH memasukkan kapsul berdiameter 5 sentimeter tersebut ke tubuhnya tidak melalui mulut. "Yang besar ini saya curiga tidak melalui mulut, tetapi melalui dubur," kata John.

"Setelah masukkan sabu itu ke dalam perut tersangka ini tidak makan lagi karena perutnya sudah penuh," sambung John.

Kini, sabu dalam kemasan serupa kapsul tersebut sudah dikeluarkan dari perut DH. Pria itu ditangkap di sebuah hotel kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Senin (11/7/2016) sekitar pukul 08.30 WIB.

DH diduga sudah tiga kali menyelundupkan sabu ke Indonesia. Akibat ulahnya, DH terancam dijerat Pasal 111, 113, dan 114 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Kompas TV Selundupkan Sabu, Penjenguk Lapas Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com