JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, menyayangkan banyaknya mesin presensi yang offline. Beberapa mesin presensi yang offline terdapat di kantor kelurahan.
"Kalau yang offline itu di sekolahan, masih bisa dimaklumi karena sekolahan masih libur. Tapi kalau di kantor kelurahan atau puskesmas, itu perlu didalami," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/7/2016).
Mesin presensi di kantor SKPD yang terkait dengan pelayanan masyarakat, kata Djarot, seharusnya tidak boleh offline di hari pertama setelah libur Lebaran. Sebab, PNS tidak boleh membolos setelah libur Lebaran.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan DKI Jakarta, Dian Ekowati, mengatakan mesin presensi yang offline disebabkan karena libur panjang saat Lebaran. Saat liburan, kabel fiber optic diduga putus digigit tikus.
Djarot tidak mau lagi hal itu terjadi. "Ini enggak boleh lagi terulang. Meski libur lama harus ada petugas khusus yang mengawasi dan memelihara mesin itu. Tidak bisa ditinggal lama kemudian malah mati. Itu enggak boleh," ujar Djarot.
Berdasarkan data dari BKD hari ini, jumlah PNS DKI yang tidak hadir ada sebanyak 6.072 orang. PNS DKI yang terlambat 1.733 orang sementara yang datang tepat waktu 32.108 orang.
Jika ditotal, mereka yang masuk hari ini ada 33.841 orang.
Sebagian PNS DKI dari 6.072 orang yang tidak masuk tersebut, bisa saja merupakan PNS yang tidak bisa presensi karena mesinnya offline. Terkait hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Agus Suradika mengatakan mereka bisa melakukan presensi manual agar TKD mereka bisa dihitung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.