Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsyad Biasa Cabuli Anak Habis Gajian, Sewa Vila Rp 250.000

Kompas.com - 14/07/2016, 18:33 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Muhammad Arsyad (26), hingga hari ini, Kamis (14/7/2016), mengakui pernah mencabuli empat anak perempuan di bawah umur. Kanit Pelayanan dan Perlindungan Anak Polresta Depok AKP Elly Padiansari mengatakan empat modus yang digunakan Arsyad sama persis.

Dua korban yang diketahui, K (7) dan F (10), dibujuk agar mau naik motor lalu kemudian dibawa ke penginapan di Puncak untuk disetubuhi.

"Jadi biasanya dia kalau mau berbuat itu pas habis gajian," kata Elly.

Elly mengatakan sejauh ini pihaknya baru menggali kesaksian dari satpam Villa Rindu Alam tempat Arsyad dipergok oleh warga sedang mencabuli F.

Berdasarkan keterangan satpam yang bernama Misban tersebut, harga sewa kamar per malamnya adalah Rp 250.000. Misban pun merasa pernah melihat Arsyad sebulan sebelumnya.

"Saksi agak lupa, karena waktu lihat sebulan lalu, lihatnya pakai Vario merah," ujar Elly. (Baca: Polisi Ungkap Alasan Arsyad Dekat dengan Anak Kecil)

Saat membawa F Minggu kemarin, Arsyad diketahui membawa sebuah motor Honda Vario berwarna putih. Misban meyakini Arsyad pernah ke sana sebelumnya sebab gelagatnya saat datang seperti sudah paham.

"Dia waktu bawa F ke villa tidak diarahkan, biasanya kan ada yang mengarahkan dulu penjaga villa," ujar Elly.

Adapun Arsyad mengaku melakukan pencabulan karena sayang pada anak-anak. Pengalaman masa kecilnya yang sering di-bully dan menyaksikan kekerasan dalam keluarganya membuat ia berpaling ke anak-anak. Sebab, anak-anak kecil tak pernah mempermasalahkan latar belakang ekonominya yang sering jadi bahan hinaan.

"Karena anak-anak rentan dan mudah dipengaruhi, yang pertama dan kedua dia berhasil mengelabui, tapi lupa namanya. Yang ketiga juga sukses, makanya yang terakhir ini dia ingin mengulangi tapi gagal," kata Elly. (Baca: Arsyad Sering Di-"bully" dan Alami KDRT Waktu Kecil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com