Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

101 Unit Rusun Rawa Bebek Diundi buat Warga Bukit Duri Hari Ini

Kompas.com - 03/08/2016, 09:06 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2016) ini akan mengundi unit-unit rumah susun (Rusun) di blok E, F, G, dan H di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur untuk warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang direlokasi karena terdampak proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, mengatakan hingga pagi ini sudah ada 101 warga yang mendaftar untuk dipindah ke rusun. Dari 101 orang itu, sudah 70 orang yang mengembalikan formulir beserta berkas lain yang dibutuhkan.

"Mereka mau pindah secepatnya, sudah lama mau pindah, tapi baru siap sekarang rusunnya. Sudah 95 persen (pengerjaan rusun)," kata Tri di kantornya, Selasa kemarin.

Tri memaparkan bahwa rusun yang disediakan cukup luas dengan ukuran 6 x 6 meter. Ada dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.

Gugatan jalan terus

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana permukiman kumuh di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Jumat (22/7/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menggusur bangunan dan permukiman di kawasan Bukit Duri yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung dan akan merelokasi warga yang rumahnya terkena gusur ke Rusun Rawa Bebek.
Di waktu yang sama sebanyak 63 warga mengajukan gugatan class action melawan pemerintah di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selasa, Majelis Hakim menyatakan gugatan mereka sah dan warga memiliki kesempatan untuk memenangkan tuntutan mereka.

Warga Bukit Duri menuntut penghentian normalisasi Sungai Ciliwung dan penggusuran rumah warga.

Tri mengatakan lantaran belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap dari hakim, normalisasi masih terus berlanjut.

Normalisasi Kali Ciliwung membutuhkan 363 bidang di Bukit Duri agar dapat berlanjut. Sheet pile dan jalan inspeksi akan membentang sepanjang kurang lebih dua kilometer, menyempurnakan normalisasi di seberangnya, yaitu Kampung Pulo yang sudah rampung.

Tri mengatakan, pembebasan lahan untuk normalisasi ini mendesak. Saat memasuki musim hujan, Kali Ciliwung khususnya di sepanjang Bukit Duri harus mampu menampung aliran sebesar 570 meter kubik per detik agar dataran di sekitarnya tak meluap.

"Ini harus jalan terus, kalau memang nanti hakim memutuskan sebaliknya, ya sudah kami ikuti," kata Tri.

Kompas TV Sidang Gugatan Warga Bukit Duri Ditunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com