Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Usaha Toko yang Sebabkan Parkir Liar Terancam Dievaluasi

Kompas.com - 04/08/2016, 15:38 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kasubag Tata Usaha Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Jakarta Barat, Erwansyah, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan lurah dan camat se-Jakarta Barat untuk menertibkan parkir liar. Lurah dan camat diminta menyosialisasikan larangan parkir liar kepada para penghuni rumah dan pemilik toko.

"Untuk parkir liar akibat penghuni, kita minta camat lurah sosialisasi, abis itu penderekan (kendaraan yang parkir liar). Yang akibat bisnis, warung atau toko, kesepakatannya lurah camat sosialiasi ke yang punya toko, lalu kita lakukan penderekan," ujar Erwansyah, di Kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis (4/8/2016).

Jika penderekan sudah dilakukan berkali-kali namun pelanggaran terus terulang, Erwansyah menyebut akan meminta izin usaha toko yang bersangkutan dievaluasi, termasuk pencabutan izin usaha dan menyesuaikan kembali bangunan sesuai peruntukannya.

"Kalau tidak bisa dibina, ditata parkir ini, maka keberadaan bisnis itu wajib dievaluasi, apakah izin usahanya atau undang-undang gangguannya. Selama ini kan banyak yang rumah-rumah kemudian buka toko," kata dia.

Selain itu, berdasarkan rapat konsolidasi Sudinhubtrans Jakarta Barat dengan lurah dan camat, para lurah dan camat juga wajib menertibkan petugas-petugas parkir liar di wilayah kelurahan dan kecamatannya.

"Lurah camat wajib menertibkan petugas-petugas parkir liar. Kita rapat konsolidasi, itu adalah kewajiban lurah camat. Kalo preman-preman (petugas parkir liar) ini kan kebanyakan warga sekitar," ucap Erwansyah.

Setelah ditertibkan, para petugas parkir liar itu kemudian diharapkan dibina oleh pamong wilayah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com