Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Sebut Sistem Bagasi T3 New Soekarno-Hatta Belum Akurat

Kompas.com - 15/08/2016, 19:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe mengungkapkan masih ada kekurangan dari sistem penanganan bagasi otomatis atau baggage handling system (BHS) di Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta. Kekurangan yang dimaksud adalah soal penempatan barang dari bagasi ke dalam pesawat sebelum penumpang berangkat.

"Soal akurasi signage (penanda) itu masih harus dibenahi lagi. Ketika penumpang check in barangnya diberi barcode yang ada keterangannya, misalkan tujuan gate berapa. Tiba-tiba pesawatnya berganti tempat, barangnya jadi salah gate, kurang lebih begitu," kata Nicodemus kepada Kompas.com, Senin (15/8/2016).

Hal yang sama bisa juga terjadi ketika penumpang baru saja mendarat. Barang dari pesawat yang seharusnya keluar di gate bagasi yang telah ditentukan, karena sistem yang belum akurat, bisa keluar di gate bagasi lain.

Selain itu, terkait dengan penumpang yang mengeluh menunggu lama di tempat pengambilan bagasi, disebut Nicodemus hanya terjadi saat hujan deras pada Minggu (14/8/2016) kemarin. Penumpang membutuhkan waktu lama hingga bisa mengambil barangnya karena petugas harus mengamankan barang dari pesawat ke gedung terminal.

"Kalau dari laporan yang masuk ke saya secara real time, sekarang sudah normal. Cuma pas hujan deras kemarin memang terhambat, barangnya harus ditutup dulu biar enggak kena basah, jadi agak lama ngambilnya," tutur Nicodemus.

Secara terpisah, Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi menyebutkan, salah satu kelemahan di sistem bagasi Terminal 3 New adalah tidak bisa mendeteksi barang di bawah bobot lima kilogram. Jika ada barang di bawah lima kilogram, akan masuk ke kategori suspect atau barang yang dianggap mencurigakan.

"Kalau koper besar, it's okay, enggak ada masalah. Kalau koper di bawah lima kilogram, antisipasinya kami pakai semacam baki yang didesain khusus buat nampung koper itu, supaya bisa kebaca di sistem," ujar Agus.

Selain itu, Agus juga mengakui kecepatan conveyor belt di tempat pengambilan bagasi terlalu kencang. Hal itu membuat barang penumpang jadi terbentur cukup keras ketika ada perpindahan alur barang sampai ke tempat pengambilan bagasi.

Sistem penanganan bagasi otomatis sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu teknologi unggulan yang ditampilkan di terminal terbesar se-Indonesia ini. Dengan sistem tersebut, penumpang tidak lagi memerlukan jasa porter karena penanganan bagasi sepenuhnya menggunakan sistem komputer.

Cara ini diyakini dapat meminimalkan dampak dari pencurian barang di bagasi yang beberapa kali dilakukan oleh porter atau pekerja maskapai lainnya. (Baca: "Gila, Nunggu Bagasi di T3 New Soetta Sampai Sejam")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com