Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen KSPI: Tak Ada Kepentingan Politik di Balik Demo Buruh yang Kritik Ahok

Kompas.com - 18/08/2016, 08:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, membantah ada unsur politis di balik aksi unjuk rasa yang dilakukan anggota KSPI dan sejumlah serikat buruh lainnya untuk menentang kebijakan Pemprov DKI.

(Baca juga: Rizal Ramli Didorong Jadi Cagub DKI karena KSPI Kecewa dengan Ahok)

Menurut Said, aksi penolakan yang mereka lakukan itu murni berkaitan dengan kebijakan penerapan upah minimum pekerja di Jakarta serta terkait penggusuran yang mereka nilai telah menyengsarakan buruh.

"Tentang kepentingan politik tidak ada, KSPI adalah representatif dari kelompok buruh lainnya. Kalau ada nuansa politik yang kami angkat adalah politik kebijakan dan keberpihakan," ujar Said saat menghadiri perayaan kemerdekaan RI di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (17/8/2016).

Pada 2 Juni lalu, ratusan buruh melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota, Jakarta. Selain dari Jakarta, mereka juga datang dari luar Jakarta, seperti Tangerang, Karawang, dan Purwakarta.

 

Mereka menuntut kenaikan UMP di Jakarta tahun 2017 menjadi Rp 650.000 kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Bukan hanya menuntut kenaikan UMP, para buruh juga mengkritik kebijakan Ahok soal izin reklamasi dan penggusuran.

Menurut Said, aksi tersebut bukan hanya dilakukan di Jakarta. Aksi serupa digelar para buruh di daerah lain, seperti Batam, Makassar, Semarang, Sidoarjo, hingga Mojokerto.

Ia juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Ibu Kota telah menjalin kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatur upah minimum bagi buruh.

(Baca juga: KSPI Berharap Rizal Ramli Dilirik Partai agar Bisa Maju di Pilkada DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com