Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Ciliwung yang "Membelah" Warga Bukit Duri

Kompas.com - 18/08/2016, 09:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan sikap muncul di antara warga Bukit Duri dalam menanggapi rencana penggusuran kawasan tersebut dan relokasi warga oleh Pemprov DKI.

Sebagian warga menolak keras rencana tersebut, sedangkan sebagian lainnya menerima rencana relokasi.

(Baca juga: Satpol PP Pakai Pendekatan Persuasif untuk Relokasi Warga Bukit Duri)

Penolakan datang dari warga RT 05, 06, dan 08 di wilayah RW 12, serta dari RW 10 dan 11 Kelurahan Bukit Duri.

Warga dari tiga RW tersebut mengajukan gugatan class action melawan Pemprov DKI terkait rencana penertiban tersebut. Gugatan itu masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sekitar 63 warga menggugat pemerintah agar tidak menggusur warga dan menghentikan proyek normalisasi Kali Ciliwung di Bukit Duri.

Berbagai upaya mereka lakukan untuk menolak penggusuran. Bahkan, saat memperingati hari kemerdekaan, (17/8/2016), mereka mengadakan upacara bendera dengan mengundang Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, yang kini digadang-gadang maju sebagai bakal calon gubernur DKI.

Sebagian warga rela pindah

Lain halnya dengan warga RT 10 RW 12 yang bersedia direlokasi. Mereka mulai pindah ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

Upaya sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan seolah berhasil mengajak lebih dari 100 warga untuk pindah ke Rusun Rawa Bebek di Jakarta Timur.

Pada Minggu (14/8/2016), warga dibantu puluhan petugas pemerintahan mengangkut barang-barang mereka tanpa paksaan.

Mereka memilih pindah karena sadar bahwa perlawanannya akan sia-sia. Menurut mereka, membayar sewa rusun masih lebih baik daripada tidak mendapatkan apa-apa.

Keceriaan tampak saat mereka menginjakkan kaki di hunian barunya yang luas dan nyaman.

(Baca juga: Ini Kesan Warga Bukit Duri Setelah Semalam Tinggal di Rusun Rawa Bebek)

Di lain pihak, warga RT 06 menempelkan kertas bertuliskan "WARGA RT 06 RW 12 TIDAK ADA YANG PINDAH KE RUSUN RAWA BEBEK" di sudut-sudut rumah mereka.

Mengenai perlawanan warga RT 06 ini, warga RT 10 enggan menanggapinya. "Ya biar saja di RT 10 sama Romo, hak mereka, enggak apa-apa," kata Tini, salah seorang warga RT 10.

Romo yang dimaksud Tini adalah Romo I Sandyawan Sumardi yang menggagas Komunitas Ciliwung Merdeka.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com