Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata KJC soal Integrasi Antar-moda di Stasiun yang Belum Sesuai Harapan

Kompas.com - 07/09/2016, 17:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan pengguna jasa KRL Commuter Line menyatakan integrasi antarmoda dengan stasiun di Jabodetabek belum sesuai harapan. Hal tersebut disampaikan Koordinator Commuter Line Mania, Deddy Herlambang, dalam diskusi di kantor Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT), Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).

Menanggapi hal tersebut, VP Pelayanan PT KCJ Rusiandi menyatakan, pihaknya terus berupaya melakukan integrasi di semua stasiun.

Beberapa stasiun, menurut dia, sudah terintegrasi dengan moda transportasi seperti bus transjakarta. Misalnya, kata Rusiandi, Stasiun Tebet, Palmerah, Pesing, dan Manggarai.

"Prinsipnya bahwa kita support dan mendukung integrasi ini karena ini untuk kepentingan pelanggan kami juga," kata Rusiandi seusai diskusi, Rabu siang.

Seperti di Stasiun Tebet, bekerja sama dengan PT Transjakarta sudah ada bus transjakarta yang terintegrasi stasiun tersebut. Bahkan, pengguna kereta api yang bergantung dengan layanan transjakarta yang terintegrasi ini cukup banyak.

"Satu hari saja itu mencapai 14.000 orang diangkut oleh transjakarta," ujar Rusiandi.

Bulan depan, stasiun yang terintegrasi dengan bus transjakarta akan bertambah lagi, yakni Stasiun Duren Kalibata. Pihaknya belum menyebut berapa banyak target stasiun yang akan diintegrasikan dengan transjakarta. Namun, diakui, ada peningkatan penumpang KRL dari integrasi dengan transjakarta.

"Peningkatan ada, karena ada alternatif (angkutan)," ujarnya.

Rusiandi menambahkan, pada umumnya semua stasiun di Jabodetabek sudah terintegrasi dengan akses angkutan umum biasa.

"Rata-rata sudah begitu, terintegrasi dengan angkutan umum. Hanya ada yang jauh dari angkutan umum, tapi kan enggak mungkin kita mindahin stasiunnya (supaya dekat)," ujar Rusiandi.

Soal kesemrawutan akibat angkot, ojek, bus, dan taksi yang ngetem serta pedagang kaki lima, PT KCJ menyatakan, untuk mengatasi hal itu butuh peran banyak pihak. Pengguna jasa kereta dalam diskusi itu mengeluhkan masalah kesemrawutan seperti di Stasiun Bogor, Depok, Tangerang, dan lainnya.

"Harusnya sumbernya dibenahi. Semua harusnya berkontribusi, begitu di jalan, (ditangani) polisi dan Dishub, sementara PKL oleh Satpol PP," ujar Rusiandi.

Terakhir, mengenai jadwal atau rute moda transportasi lain. Sejumlah stasiun, menurut dia, sudah memberikan informasi. Misalnya, petunjuk dalam stasiun soal di mana lokasi transjakarta atau rute perjalanan.

"Yang bisa kita lakukan beri petunjuk, di beberapa stasiun sudah. Misalnya di Stasiun Tebet, informasi untuk transjakarta itu ke arah sana, terus ke Kampung Melayu ke kiri," ujarnya. (Baca: Setiap Hari, 20,7 Juta Orang Gunakan Berbagai Moda Transportasi di Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com