Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok tentang Saran Jokowi dan Harapan Veronica

Kompas.com - 09/09/2016, 07:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Banyak pihak berpendapat kesuksesan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kini tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo. Bahkan, ada yang menilai Basuki atau Ahok kerap dibantu Jokowi atau pemerintah pusat saat menjalankan kebijakannya.

Dalam acara "Rosi" yang ditayangkan Kompas TV pada Kamis (8/9/2016) malam, Ahok blak-blakan mengungkapkan kedekatannya dengan Jokowi.

"Saya pikir Pak Jokowi tahu kan mana teman, mana sahabat yang benar, gitu kan? Beliau tahu saya enggak ada kepentingan, saya cuma mau kerja pagi sampai malam. Terus saya juga enggak pernah minta apa-apa sama beliau, duit enggak demen, saya demen ribut doang," kata Ahok.

Keputusan Ahok untuk maju melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017 juga disebut-sebut tak lepas dari saran Jokowi. Ahok berujar, Jokowi sebenarnya tak menyarankannya untuk maju melalui jalur partai politik. Hanya saja, kepada Ahok, Jokowi mengatakan, "Kenapa kamu mesti berhenti ketika rakyat butuh kamu?"

Sebelum memutuskan maju melalui jalur partai politik, Ahok bersikeras akan maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan "Teman Ahok". Menurut Ahok, calon perseorangan rawan gagal maju dibanding calon dari partai politik.

Bahkan, istri Ahok, Veronica Tan, juga sudah pasrah jika sang suami gagal maju Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Istri saya bilang, kalau saya enggak bisa maju lagi ya sudah bye-bye happy exit," kata Ahok.

Mendengar cerita Ahok, Jokowi saat itu mengatakan harapan sang istri, Iriana Widodo, tak jauh berbeda dengan Veronica. Kata Ahok, Iriana tak menginginkan Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia.

"Ibu Iriana bukan orang yang demen suaminya jadi Presiden, jadi politisi. Tapi kalau rakyat butuh gimana? Pak Jokowi bilang, kalau rakyat butuh ya harus terusin gitu lho, dia ngomong begitu," kata Ahok.

Seusai bertemu Jokowi, Ahok langsung menemui Veronica.

"Saya bilang, ya Pak Jokowi cuma bilang, 'Ibu Iriana juga stres'. Sudah dia (Veronica) langsung diam, sudah ngerti dia. Jawabnya sederhana kan," kata Ahok.

Kompas TV Ternyata Orang Ini yang Dianggap Ahok Provokator
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com