Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Relawan Deklarasi Mendukung Risma Jadi Cagub DKI

Kompas.com - 18/09/2016, 10:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Risma Dilarang Bicara Soal Pilgub DKI

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah relawan dari Pro Risma, Projo Jakarta Pusat, dan Risma Dahsyat mendeklarasikan dukungan mereka kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Mereka membawa spanduk serta memakai headband sebagai tanda dukungan kepada Risma.

Ketua Pro Risma Aidil Fitri mengatakan, Risma merupakan tokoh terbaik diantara yang calon baik lainnya.

Dia meyakini, dengan kemampuan kepemimpinan yang dimiliki, Risma mampu memimpin Ibu Kota.

(baca: Risma: Tidak Ada Sinyal, Dulu Waktu di Surabaya Juga Tidak Ada Sinyal)

Bahkan, lanjut dia, karakter Risma tak jauh berbeda dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Tapi bu Risma lebih berani daripada Ahok, pendekatannya beda khususnya kepada rakyat kecil. Dia keras tapi transparansi dan keterbukaan itu ada," kata Aidil di kawasan Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).

Dia mengaku, tiga komunitas relawan ini belum ada yang mengenal Risma secara pribadi. Bahkan mereka tidak mengkomunikasikan aksi ini kepada Risma.

Setelah ini, beberapa perwakilan relawan akan mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

(baca: Risma: Saya Tidak Pernah Tertarik dengan Elektabilitas)

"Kami akan sampaikan deklarasi untuk memohon ke Ibu Ketum agar mengusung Bu Risma maju Pilkada. Mungkin ada 4-5 orang mewakili dan menyampaikan pernyataan sikap, agar PDI-P mendukung Bu Risma," kata Aidil.

Hingga kini, PDI-P belum mengumumkan sikap yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

PDI-P merupakan satu-satunya partai politik yang dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi. Mereka memiliki sebanyak 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Risma sebelumnya berkali-kali tidak ingin meninggalkan Surabaya. Ia mengaku tidak pernah membicarakan urusan politik, apalagi menyangkut Pilgub DKI dengan Megawati Soekarnoputri.

(baca: Risma: Saya dan Bu Mega Tidak Pernah Bahas Pilgub DKI)

 

"Dulu menjelang Pilwali Surabaya saja tidak pernah, apalagi sekarang. Saya dan Bu Mega tidak pernah bicara pilgub DKI," kata Risma, Jumat (16/9/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com