Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Membantu Studi Kelayakan Pembangunan Port of Jakarta

Kompas.com - 23/09/2016, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Belanda melalui pengelola Port of Rotterdam dipastikan membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membuat studi kelayakan Port of Jakarta.

Studi ini diperlukan sebagai dasar pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru tersebut serta menjadi dokumen pendukung revisi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Puncak, dan Cianjur.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati, Kamis (22/9/2016), menuturkan, studi itu penting karena akan menjadi acuan untuk berlangsungnya pembangunan dan pengelolaan pelabuhan.

"Studi kelayakan itu nanti yang menunjukkan sejauh mana pelabuhan yang akan dibangun bermanfaat," ujar Tuty.

Menurut dia, dalam pertemuan terakhir antara Bappeda DKI Jakarta dan BUMD DKI yang diwakili PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Pemerintah Belanda dan pengelola Port of Rotterdam, pekan lalu, sudah dibicarakan tentang ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam studi kelayakan itu.

Pusat komersial

Pemprov DKI selain meminta studi tentang kajian bisnis atau usaha di pelabuhan juga hal-hal apa saja yang memungkinkan dikembangkan di pelabuhan. Itu penting karena Port of Jakarta direncanakan untuk dikembangkan sebagai pelabuhan yang terintegrasi, yaitu sebagai pelabuhan pusat (hub) yang terintegrasi dengan kawasan industri.

"Kami minta bantuan mereka dalam kajian bisnis untuk mengetahui apakah kita dapat mendorong pelabuhan menjadi pusat komersial, dan apabila menjadi pelabuhan yang terpadu dengan industri, industri apa yang paling layak," ujar Tuty.

Itu sebabnya, kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi, di pelabuhan yang direncanakan itu perlu dibahas juga lokasi-lokasi perumahan, industri, dan pergudangan.

"Pembahasan-pembahasan ini masih terus berlangsung. Masih panjang perjalanan," ujar Satya.

Tuty menambahkan, studi kelayakan itu nantinya akan dikerjakan Pemerintah Belanda. Hasil studi kelayakan pelabuhan direncanakan tuntas November dan akan dihibahkan kepada Pemprov DKI saat kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

"Pada intinya, Pemprov DKI akan menerima hibah berupa hasil studi. Setelah pembicaraan kami terakhir, Pemerintah Belanda yang berproses tender mencari konsultan sendiri," ujar Tuty.

Port of Jakarta sendiri, ujar Tuty, adalah pelabuhan baru yang akan dikembangkan di pulau-pulau reklamasi di ujung timur laut Jakarta, yakni Pulau O, P, dan Q. Pelabuhan itu juga diharapkan terpadu dengan Pulau N yang tengah dikembangkan PT Pelindo II.

"Ke depannya dalam pengelolaan pelabuhan akan ada joint venture antara Pemprov DKI yang diwakili Jakpro dan pemerintah pusat yang diwakili Pelindo II. Kerja sama dua pihak ini kemudian akan bisa bermitra dengan mitra strategis seperti pengelola Port of Rotterdam," ujar Tuty. (HLN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 September 2016, di halaman 28 dengan judul "Belanda Membantu Studi Kelayakan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com