Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron: Jakarta Tak Butuh Pemimpin yang Ganteng, tetapi Butuh Manusia "Gendeng"

Kompas.com - 01/10/2016, 18:02 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nusron Wahid, ketua tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, menyampaikan sejumlah alasan mengapa Ahok patut dipilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satunya adalah keberanian Ahok dalam memimpin Ibu Kota.

"Jakarta tidak butuh pemimpin yang mengucapkan kata-kata seminaris. Tidak butuh yang ganteng, lenggak-lenggok begitu. Jakarta butuh manusia 'gendeng' seperti Ahok," kata Nusron di markas Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).

(Baca juga: "Agak Susah Mencari Orang dengan Tingkat Kerja seperti Ahok")

Salah satu 'kegendengan' Ahok, menurut Nusron, adalah sikapnya yang tak pandang bulu dalam menertibkan Jakarta.

Nusron mengaku pening karena Ahok justru menggusur permukiman di sejumlah wilayah menjelang pilkada alih-alih menebar pesona.

Padahal, kata dia, Ahok bisa kehilangan suara pendukungnya karena penggusuran.

"Ini yang bikin pening yang dukung, kita-kita ini. Di situ kita lihat dia tidak butuh jabatannya. Yang penting dia profesional," kata Nusron di depan puluhan pendukung Ahok.

(Baca juga: KPU DKI Perbolehkan Ahok Cari Dana Kampanye dari Makan Berbayar)

Nyali Ahok ini pula yang menurut Nusron membuktikan bahwa Ahok tidak bisa disetir oleh partai politik.

Padahal, partai politik membutuhkan simpati dari rakyat agar bisa memenangkan pemilu.

"Kita kasih masukan, 'Pak jangan gusur dulu karena mau pemilu', ketakutan itu kan basisnya dulu waktu pemilu. Ahok enggak peduli itu," ujar Nusron.

Kompas TV Prasetio Edi Menjadi Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com