Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Staf Pribadi Sanusi yang Minta "Kue" kepada Pengembang Reklamasi

Kompas.com - 03/10/2016, 14:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf pribadi Mohamad Sanusi, Gerry Prasetya, menceritakan pertemuannya dengan anak buah Ariesman Widjaja, Trinanda Prihantoro. Gerry menyampaikan ceritanya ketika menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (3/10/2016).

"Yang menelpon itu Pak Trinanda, bilang ngajak ngopi-ngopi. Pas pulang dititipkan tas. Dia bilang, titip buat Pak Sanusi," ujar Gerry yang juga merupakan keponakan Sanusi.

Trinanda merupakan asisten pribadi Ariesman Widjaja yang dulu merupakan presiden direktur PT Agung Podomoro Land. Ariesman dan Trinanda telah divonis atas kasus suap raperda reklamasi.

Gerry mengatakan pertemuan itu berlangsung di Central Park. Uang sebanyak Rp 1 miliar itu diberikan kepada Gerry dengan menggunakan tas hitam.

"Setelah itu saya telpon Pak Sanusi. 'Gerry sudah ketemu Pak Trinanda, terus bagaimana'," ujar Gerry. (Baca: Istri dan Staf Pribadi Sanusi Bersaksi dalam Persidangan Kasus Suap Reklamasi)

Gerry mengatakan mereka berdua sepakat untuk bertemu di sebuah SPBU di Jalan Panjang. Dari Central Park, Gerry memesan kendaraan dengan aplikasi menuju ke SPBU itu. Gerry tiba lebih dahulu di SPBU daripada Sanusi.

Setelah Sanusi tiba, Gerry ikut masuk ke dalam mobil. Gerry mengaku awalnya tidak mengetahui apa isi tas itu. Dia baru tahu setelah Sanusi bertanya.

"Pak Sanusi tanya, isinya dollar atau rupiah? Ya saya bilang tidak tahu," ujar Gerry.

Setelah penerimaan uang yang pertama, Sanusi kembali meminta Gerry untuk menanyakan uang kepada Trinanda.

Atas inisiatif Gerry, dia menggunakan istilah "kue" sebagai pengganti kata uang. Dia mengatakan kepada Trinanda bahwa Sanusi meminta "kue" lagi.

"Supaya keren saja, Pak," ujar Gerry sambil tertawa kecil ketika ditanya Jaksa mengenai penggunaan istilah itu.

Gery mengaku tidak menyampaikan arti kata "kue" itu kepada Trinanda. (Baca: Sanusi Libatkan Keponakannya dalam Dugaan Suap Reklamasi)

Namun, ternyata Trinanda mengerti dengan sendirinya bahwa yang dia maksud adalah uang. Penerimaan uang yang kedua juga dilakukan di Central Park. Kali ini, Gerry membawa tas miliknya untuk digunakan sebagai wadah uang.

Setelah itu, dia janjian dengan Sanusi untuk bertemu di Fx Senayan untuk mengambil uang itu. "Pak Sanusi datang, saya masuk ke mobil. Lalu terjadi kejadian penangkapan KPK itu," ujar Gerry.

Kompas TV Ahok Kaget Dengar Isi Percakapan Sunny dan Ariesman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com