Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna JakCard Combo Bisa Naik Transjakarta Gratis

Kompas.com - 05/10/2016, 23:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provisi (Pemprov) DKI Jakarta menggratiskan layanan bus transjakarta bagi pelanggan dengan kategori khusus.

Bila sebelumnya sudah ada kebijakan bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan penghuni rumah susun (rusun), kini pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya, serta tenaga kontrak baik PHL dan PPSU, bisa gratis naik bus transjakarta atau termasuk dalam kategori khusus.

Kepala Humas Transjakarta Parestia Budi mengatakan, selain kategori di atas, layanan gratis juga diberikan pada karyawan swasta tertentu dengan gaji UMP DKI yang pembayarannya menggunakan Bank DKI.

(Baca juga: Ahok Pamerkan Bus Transjakarta "Lower Deck" kepada Menteri Perdagangan Swedia)

Namun, untuk mendapatkan layanan ini, semuanya wajib memiliki JakCard Combo Bank DKI.

"Dasar layanan gratis ini tertuang dalam Pergub Nomor 160 Tahun 2016 tentang Pelayanan Transjakarta Gratis dan Bus Gratis bagi Masyarakat," ujar dia, Rabu (5/10/2016).

Karena itu, semua pegawai DKI yang belum memiliki JakCard Combo diminta untuk datang ke Bank DKI, menukarkan Kartu ATM Bank DKI mereka.

Nantinya, petugas akan menukar kartu baru, yaitu JakCard Combo.

"Jadi bagi pegawai yang belum menukar Kartu ATM-nya agar segera tukar sampai batas waktu 17 Oktober 2016. Nantinya tidak diizinkan lagi dengan pencatatan manual," kata dia.

(Baca juga: Lansia Ingin Gratis Naik Transjakarta? Begini Caranya)

Namun, sebelum tanggal 17 Oktober 2016, pelanggan dengan ketentuan di atas masih dapat menggunakan layanan gratis hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP), Kartu Jakarta Pintar (KJP), kartu identitas, dan kartu ATM Bank DKI. 

Jika ada kesulitan terkait dengan kartu JakCard Combo, warga dapat menghubungi call center Bank DKI (021) 1500-351 atau customer service pada cabang Bank DKI.

"Untuk saat ini layanan hanya berlaku di koridor transjakarta saja. Yang dari atau menuju rute daerah penyangga belum," kata dia.

Kompas TV Bus Baru Akan Digunakan di Luar Bus Transjakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com