JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye hitam (black campaign) dianggap bisa mencederai Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasalnya, akan ada pemimpin yang potensial tumbang sebelum waktunya karena kampanye hitam oleh orang tak bertanggungjawab.
"Black campaign akan merusak demokrasi, di mana ada calon sangat potensial dan bagus memimpin Jakarta, kemudian dikalahkan gara-gara oleh black campaign itu," kata Direktur Populi Center, Usep S Ahyar, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
Usep menambahkan, kampanye hitam merupakan kampanye kotor yang bertujuan untuk menyerang lawan politik. Serangan itu tanpa dasar dan fakta yang jelas. Sayangnya, kampanye hitam akan menjadi arsip bila dilemparkan ke media sosial sehingga dinilai membahayakan tatanan demokrasi.
"Black campaign fitnah dan kampanye kotor," kata Usep.
Kampanye hitam sendiri disebut mainan dari para elite politik. Mereka sengaja mengkonstruksi isu menjadi kampanye hitam. Usep menambahkan, negative campaign masih lebih baik dari kampanye hitam. Sebab, kampanye negatif menyerang lawan politik berdasarkan data. Misalnya kebijakan petahana berupa penggusuran atau kasus yang menyangkut calon lainnya.
"Negative campaign justru bagus dalam menyumbang demokrasi lebih baik. Bahwa ini ada calon pemimpin, tapi track record buruk. Diungkapkan ke masyarakat lewat data," kata Usep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.