Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dapatkan Informasi Gatot Brajamusti Terlibat Kasus "Human Trafficking"

Kompas.com - 20/10/2016, 10:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gatot Brajamusti terjerat banyak kasus di Polda Metro Jaya. Untuk melengkapi pemberkasan, penyidik berencana akan membawa Gatot dari Nusa Tenggara Barat ke Polda Metro Jaya pekan ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, mengatakan, di Polda Metro Jaya, Gatot tersangkut beberapa kasus yakni, kepemilikan senjata api, kepemilikan hewan langka, kasus dugaan tindak asusila, dan dugaan penipuan yang dilaporkan Reza Artamevia.

Selain itu, kata Awi, polisi mendapat informasi mengenai dugaan Gatot terlibat human trafficking. Oleh karena itu, penyidik akan terbang ke NTB pada Kamis (20/10/2016) ini untuk menjemput Gatot.

"Penyidik bawa Aa GB ke Resmob (Polda Metro Jaya) untuk mengembangkan kasus terdahulu. Seperti asal usul senpi dan terkait adanya informasi mengenai human trafficking," ujar Awi saat dihubungi, Kamis.

Tetapi, Awi enggan menjelaskan secara rinci kasus human trafficking apa yang diduga melibatkan Gatot. Ia hanya mengatakan penyidik mendapatkan informasi mengenai dugaan kasus tersebut.

"Nanti saja, kami kan baru sekedar mendapatkan informasi. Baru dugaan. Pada saatnya nanti akan kami sampaikan," ucapnya.

Awi menyebut tidak ada laporan polisi yang dibuat seseorang terkait kasus tersebut. Penyidik akan mencari tahu kebenaran informasi itu. Selain itu, lanjut Awi, penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam wajtu dekat akan melakukan gelar perkara kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gatot.

Gelar perkara tersebut untuk meningkatkan status Gatot dari saksi terlapor menjadi tersangka. Gelar perkara ini dilajukan setelah polisi mendapatkan hasil tes DNA dari Gatot dan anak dari korbannya, C (26).

Hasil tes DNA tersebut menyatakan DNA Gatot dengan anak dari C 99 persen identik. "Nanti pimpinan yang akan memastikan kasus ini bisa kita tingkatkan menjadi tersangka atau tidak," kata Awi.

Kompas TV Gatot Brajamusti Ungkap Asal Sabu di Padepokan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com