Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Tugas "Pasukan Ungu"?

Kompas.com - 21/10/2016, 19:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan satuan tugas baru bernama "pasukan ungu".

Pasukan ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta.

Anggotanya terdiri dari berbagai elemen, mulai dari dokter, perawat, kader Dinas Kesehatan, relawan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI), serta petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial (P3S) Dinas Sosial.

Lantas, apa saja tugas "pasukan ungu"?

Seorang anggota "pasukan ungu" dari P3S, Ipin Purwanto, mengatakan bahwa tugas mereka salah satunya adalah menertibkan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti gelandangan, pengamen, hingga orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), yang berkeliaran di ruas jalan Ibu Kota.

(Baca juga: Kini Ada "Pasukan Ungu" di Jakarta )

Para PMKS yang diamankan "pasukan ungu" ini akan dibawa ke panti sosial yang berada di Cipayung, Kedoya, dan Cengkareng.

"Mereka semua dibawa ke panti untuk didata dan diberikan penyuluhan," ujar Ipin saat ditemui Kompas.com di kolong flyover Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).

Selain mengurus PMKS dan ODMK, tak jarang pihaknya menerima laporan warga tak mampu.

Warga itu, kata Ipin segera dibawa ke panti untuk diurus oleh negara. Selain didata, para PMKS akan diberikan pelatihan agar tidak kembali ke jalan.

Pelatihan itu di antaranya membuat kerajinan tangan hingga keahilian mekanik. Adapun ODMK akan dirawat hingga sembuh.

Ipin juga menyampaikan, cakupan wilayah kerja "pasukan ungu" ini berjarak 1 hingga 2 kilometer dari posko P3S. Namun, jika diperlukan, petugas bisa melebihi batas wilayah kerjanya.

Menurut Ipin, para petugas bekerja dari Senin hingga Sabtu. Setiap hari, ada delapan petugas yang bekerja dengan berbagi shift.

Adapun shift pertama adalah pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB, sedangkan shift kedua dari pukul 15.00 WIB hingga 23.00 WIB.

(Baca juga: Di Monas, Ahok Berfoto dengan "Pasukan Ungu", Bermain Basket, hingga Menyapa "Pasukan Oranye")

Di Jakarta Pusat, kata Ipin, ada delapan titik penjagaan oleh para petugas "pasukan ungu".

Titik penjagaan itu ialah Senen, Galur, Rawasari, Samanhudi, Harmoni, Jatibaru, Karet Bivak, dan kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Ada sekitar 80-an petugas yang berjaga di Jakarta Pusat. Ada juga tim reaksi cepat tanggap yang berkeliling untuk melihat kondisi," ujar Ipin.

Adapun "pasukan ungu" diresmikan bertepatan dengan hari Alzheimer sedunia, 21 September 2016.

Keberadaan "pasukan ungu" ini adalah untuk mewujudkan Ibu Kota ramah dimensia dan lansia. Untuk tahap pertama, sebanyak 200 "pasukan ungu" telah dilatih.

Kompas TV Ahok Resmikan "Pasukan Ungu" untuk Rawat Lansia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com