Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih di Jaktim Capai 1,9 Juta, Lebih Banyak dari Pilpres

Kompas.com - 01/11/2016, 14:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk wilayah Jakarta Timur dalam rapat pleno oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Timur selesai dilakukan. Hasilnya, jumlah pemilih sementara untuk pilkada DKI di wilayah ini lebih banyak dari jumlah pemilih pada Pilpres 2014.

Ketua KPUD Jakarta Timur, Nurdin menyatakan, dalam rapat pleno tersebut ditetapkan jumlah DPS di Jakarta Timur sebanyak 1.989.106 dengan jumlah TPS sementara 3.681.

"Ini lebih banyak dari pilres kemarin yang hanya 1.943.098 pemilih di Jakarta Timur," kata Nurdin, di lokasi rapat pleno, di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (1/11/2016).

Jumlah DPS 1.989.106 di Jakarta Timur itu juga menurutnya masih dinamis, karena masih ada kemungkinan bertambah sebelum penetapan daftar pemilih tetap (DPT) 6 Desember 2016. Sebab, masih ada warga Jakarta Timur yang belum terdata sebagai pemilih.

"Kan ada tadi catatan beberapa wilayah yang belum terdata, seperti di Cakung," ujar Nurdin.

KPUD Jaktim juga masih terus mendata pemilih sementara di tempat-tempat seperti apartemen, rutan, dan lainnya yang belum terjangkau. Khusus rusun-rusun di Jakarta Timur, Nurdin menyatakan jumlah DPS-nya sudah rampung.

"Untuk apartemen datanya masih kita upayakan terus karena aksesnya cukup sulit," ujar Nurdin.

Contoh kendalanya, lanjut Nurdin, di sebuah apartemen baru di Cipinang, dari perkiraan sekitar 80 pemilih, selama lima hari KPUD Jaktim membuat posko di sana, warga yang mendaftar baru 10 orang.

"Kan enggak maksimal. Harusnya 80 tapi baru 10 saja yang mendaftar," ujar Nurdin. (Baca: Kendala Pelaksanaan Pendataan Daftar Pemilih Pilkada DKI di Jakarta Pusat)

Adapun untuk mendata pemilih sementara di rutan-rutan di Jakarta Timur, KPUD Jaktim mengambil langkah untuk mendatanya paling akhir.

"Dia prosesnya akhirnya karena warga binaan di sana itukan dinamis (keluar-masuk). Jadi sebelum DPT ditetapkan, baru kita lakukan pendataan," ujar Nurdin.

Kompas TV 365.586 Pemilih Akan Ikuti Pilkada Manado
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com