Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo 4 November, Pengguna KRL dari Stasiun Juanda dan Gondangdia Disarankan Cari Stasiun Lain

Kompas.com - 04/11/2016, 18:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Corporate Communication PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengimbau masyarakat yang akan menggunakan kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia untuk mencari alternatif stasiun terdekat, seperti Stasiun Cikini dan Sawah Besar.

Sebab, menurut Eva, Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia dipadati demonstran yang selesai berunjuk rasa.

"Saat ini kondisi Stasiun Juanda dan Gondangdia sangat padat dengan pengguna jasa yang telah selesai melakukan aktivitas dari sekitar wilayah Istana Negara dan Masjid Istiqlal," kata Eva lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2016).

(Baca juga: Ikut Demo 4 November, Amien Rais Masuk ke Dalam Istana Negara)

Hari ini, sejumlah organisasi masyarakat menggelar demo 4 November dalam rangka menyikapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama, yang mengutip ayat suci.

Demonstrasi dipusatkan di depan Istana Merdeka, Jakarta. Berdasarkan data dari PT KCJ, hingga pukul 16.30 WIB, kepadatan terjadi di Stasiun Juanda yang lokasinya berdekatan dengan titik berkumpulnya massa.

Ada sekitar 52.000 penumpang keluar dari stasiun ini. Jumlah penumpang ini naik 400 persen dari kondisi biasanya yang sekitar 13.000 penumpang per hari.

"Antisipasi kondisi demikian, petugas pelayanan dan pengamanan terus dikerahkan untuk mengurai antrian penumpang," kata Eva.

Selain itu, sejumlah loket mobile juga dikerahkan untuk mengantisipasi kepadatan penumpang.

(Baca juga: "Pasukan Hijau" Menjaga Taman pada Demo 4 November)

Eva menambahkan, imbauan bagi penumpang untuk naik dari Stasiun Cikini dan Sawah Besar terus disosialisasikan.

PT KCJ juga akan menyiapkan 2 KRL tambahan tujuan Bekasi dan 3 KRL tambahan tujuan Bogor hingga malam nanti apabila terjadi lonjakan penumpang.

"PT KCJ juga mengajak para pengguna jasa untuk tetap menjaga ketertiban, mematuhi semua aturan dan tata tertib KRL, serta tetap menjaga keamanan," kata Eva.

Kompas TV Australia Keluarkan "Travel Warning" ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com