Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuknya "Feeder" Transjakarta Bermanfaat untuk PIK Pulogadung

Kompas.com - 10/11/2016, 16:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses ke Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung di Jakarta Timur kini lebih mudah dengan adanya bus transjakarta yang melayani wilayah itu. Tak hanya pengusaha industri kecil di sana, pembeli juga jadi mudah mengakses tempat itu.

Bus transjakarta yang masuk ke kawasan itu yakni bus rute Pulogebang-PIK-Pulogadung, mulai pukul 05.00-22.00.

Ari (34), yang memproduksi tas, mengatakan, bus transjakarta yang masuk bisa sekaligus jadi sarana promosi kepada penumpangnya untuk melihat kawasan itu.

"Transjakarta masuk efeknya lumayan, sekalian promosi tempat ini. Walaupun orang enggak turun ke sini kan bisa lihat, oh ada produk ini toh di PIK," kata Ari kepada Kompas.com di PIK Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2016).

Sebelumnya, pengunjung yang naik bus transjakarta untuk sampai ke PIK harus turun di halte Wali Kota Jakarta Timur, kemudian naik angkutan lagi ke PIK. Kini, bus transjakarta masuk ke dalam kawasan PIK Pulogandung.

Para pekerja industri setempat juga banyak beralih dari kendaraan pribadi.

"Orang-orang mulai enggak mau pakai mobil atau motor lagi, sudah mulai pakai transjakata," ujar Ari.

Sugianto (42), pengunjung yang menumpang bus transjakarta juga mengatakan, sejak masuknya angkutan tersebut, jalanan di dalam kawasan PIK menjadi lebih tertib.

"Dulu kami kalau mau masuk sini setiap sore itu macet, banyak PKL nutupin di jalan. Tapi sekarang pas transjakarta masuk, PKL udah enggak bisa jual di jalan lagi, di kumpulin deket masjid di sini," ujar Sugianto.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (UMKMP) Provinsi DKI Jakarta, Irwandi, mengatakan, masuknya bus transjakarta ke PIK setelah pihaknya memberitahu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok lalu memerintahkan agar bus transjakarta melayani penumpang di kawasan  itu.

"Pak Ahok kan dulu pernah ke sini. Saya sampaikan Pak, akses kendaraan ke sini agak susah, dan beliau bilang ya sudah, masuk transjakarta ke sini," ujar Irwandi.

Irwandi mengatakan, feeder transjakarta yang masuk ke PIK memang memudahkan orang berbelanja.

"Masyarakat yang tinggal di PIK juga bisa menggunakannya, atau yang mau jual barangnya ke Tanah Abang bisa naik transjakarta ke situ," ujar Irawandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com