JAKARTA, KOMPAS.com - Ada curahan hati yang beda dari biasanya dalam blusukan wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Jumat (11/11/2016). Jika biasanya Sandiaga dicurhati soal kesejahteraan, bantuan pemerintah bagi warga menengah ke bawah, dan pendidikan, kali ini dia dicurhati soal korupsi.
Curhatan itu keluar dari bibir Lazuardi Rajuk Dato Lelo (84). Saat Sandi sedang berjalan menyalami warga Kampung Kabel Pendek, Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Lazuardi mencegatnya.
"Pak, kalau korupsi diberantas, Indonesia akan makmur. Sekarang lihat aja cangkul dibeli dari luar negeri, coba bayangkan bagaimana buruknya Indonesia," kata Lazuardi.
Sandiaga yang menghentikan langkahnya menyimak ucapan pria sepuh tersebut. Kepadanya, Sandiaga menyampaikan bahwa pasangannya, Anies Baswedan, adalah bekas Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sandiaga juga mengatakan tim pemenangannya diisi oleh tokoh-tokoh yang pernah mengabdi di lembaga antirasuah itu.
Namun ucapan Sandi tak memuaskan Lazuardi.
"Hukum tidak berlaku bagi koruptor. Saya usia 84, anak saya 13, kepada Bapak, saya tekankan harus bersih," ucap Lazuardi.
Tak cukup sampai di situ, saat Sandiaga tengah menyampaikan programnya di hadapan warga dan membuka diskusi, Lazuardi kembali mengacungkan tangannya minta diberi kesempatan bertanya. Lazuardi kembali menyampaikan hal yang sama.
"Karena bapak sudah pengusaha, sudah sukses makanya kita minta tolong lah diusahakan (bebas korupsi)," kata Lazuardi.
Sandiaga membenarkan bahwa dengan kekayaannya saat ini, ia akan amanah tidak akan mencuri uang rakyat. Ia mengaku sebagai satu-satunya calon yang mengumumkan dana kampanye.
"Kita komit ke depan pemerintah akan bersih, transparan, tidak korup. Setuju?" kata Sandiaga.
Warga serentak menjawab, "Setuju!".
Sandiaga juga sempat menyebutkan kasus lahan Cengkareng Barat oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai contoh godaan korupsi.
"Godaan banyak, kaya sekarang aja saya lihat tanah sendiri dibeli oleh Pemprov, itu kan godaan, itu bukti kita sangat korup," ujar Sandi.
Sandiaga menegaskan, jika terpilih sebagai wakil gubernur, ia tak akan mengulang kesalahan yang sama.
Sandiaga juga sempat ditanya bagaimana caranya membangun birokrasi yang bersih. Ia menjawab dengan singkat.
"Yang berprestasi kita apresiasi, yang kurang kita motivasi, yang nyolong kita amputasi. Enggak ada pilih kasih dan kompromi (buat koruptor). Warga sudah capek," ujar Sandiaga.