Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Angkat Merasa Prihatin karena Ahok Terzalimi

Kompas.com - 16/11/2016, 17:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga angkat dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa prihatin melihat permasalahan yang menimpa Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu. Kakak angkat Ahok, Andi Analta Amir, menyebut sang adik dizalimi.

"Kami prihatin karena dia (Ahok) terzalimi. Tapi ya kami harus menerima karena jadi tersangka kan juga bukan berarti salah," kata Andi di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2016).

Andi mengaku tidak kecewa terhadap penetapan status tersangka kepada Ahok oleh Bareskrim Mabes Polri pada hari ini. Dia meyakini, keputusan itu untuk menjaga keutuhan NKRI.

Penetapan tersangka itu dilakukan setelah Bareskrim Polri melakukan gelar perkara terbuka tetapi terbatas di Mabes Polri, Selasa kemarin.

Selama tersangkut kasus dugaan penistaan agama, Ahok selalu berkomunikasi dengan Andi. Kepada Andi, Ahok menyebutkan beberapa opsi terkait kasus itu.

"Kalau dia jadi tersangka, semua (proses hukum) diserahkan kepada pihak kepolisian. Opsi kedua kalau tidak terbukti sebagai tersangka," kata Andi.

(Lihat: Sambangi Mabes Polri, Kakak Angkat Ahok Ingin Beri Dukungan Moral )

Andi menyebut Ahok sudah siap mental menghadapi permasalahan itu termasuk jika nanti dia dinyatakan terbukti bersalah dan harus mendekam di penjara.

"Dipenjara karena benar kan sudah banyak juga orang yang ngerasain. Ahok jiwanya sudah besar, masa kita jiwa kecil," kata Andi.

Ahok memutuskan untuk tidak mengajukan praperadilan terkait status tersangkanya itu.

Kompas TV Jadi Tersangka, Ahok: Terima Kasih Kepolisian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com