Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ampun Deh Saya kalau Lewat Jalan Raya Legok Ini"

Kompas.com - 22/11/2016, 18:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian besar pengendara mengeluhkan kondisi Jalan Raya Legok, Kabupaten Tangerang, yang disebut sudah tidak layak. 

Jalan penghubung antara kawasan Lippo Karawaci dengan Gading Serpong ini sudah banyak yang retak dan berlubang di sebagian besar titiknya.

Selain itu, banyaknya angkutan umum yang ngetem di sana semakin membuat jalan itu kerap dilanda kemacetan, baik dari arah Lippo Karawaci maupun dari arah sebaliknya, yakni dari Gading Serpong dan sekitarnya.

"Ini tuh ibarat sudah diobatin enggak sembuh-sembuh. Ampun deh saya kalau lewat jalan ini," kata Sisil (34), salah satu pengendara sepeda motor kepada Kompas.com di lokasi pada Selasa (22/11/2016) sore.

(Baca juga: Protes Jalan Rusak Parah, Warga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan)

Sisil menceritakan, Jalan Raya Legok sudah dikenal dengan kondisinya yang rusak dan bergelombang.

Orang di sekitarnya juga sering menyebut daerah itu sebagai kawasan Islamic karena letak Jalan Raya Legok berdekatan dengan perumahan Islamic yang berhadapan langsung dengan kawasan Lippo Karawaci.

Senada dengan Sisil, Ronny (50), mengeluhkan hal serupa. Setiap kali mengendarai mobil di sana, Ronny mengaku harus menghabiskan waktu hampir 30 menit hanya untuk menempuh jarak beberapa meter.

"Saking macetnya, saya bisa merem-merem sebentar kalau ngantuk. Bagaimana enggak macet, kan, di sini jalannya rusak, banyak truk, sudah begitu di depan angkot semua baru jalan kalau sudah penuh (penumpang)," kata Ronny.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pengendara tidak bisa memacu kendaraannya dengan cepat di Jalan Raya Legok.

Selain karena kondisi jalan yang retak dan bergelombang, banyak pasir serta kerikil di bagian pinggir dan tengah jalan yang bisa memicu bahaya jika ada kendaraan dengan kecepatan tinggi melintas.

Saat hujan turun, jalan tersebut akan tergenang cukup dalam. Bagi pengendara yang telah memahami kondisi di sana, mereka akan mengambil bagian bahu jalan untuk menghindari lubang dan genangan.

Namun, hal ini justru kerap menyebabkan titik kemacetan baru karena masih banyak angkot yang ngetem di pinggir jalan.

(Baca juga: Longsor di Jalan Patra Kuningan Meluas )

Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengaku telah memperbaiki sejumlah titik kerusakan di sepanjang Jalan Raya Legok.

Bahkan, telah dianggarkan dana Rp 5 miliar dana khusus untuk perbaikan Jalan Raya Legok dalam APBD Kabupaten Tangerang tahun 2016.

"Beberapa titik sudah dibongkar. Lokasi yang kondisinya rusak parah juga sudah diperbaiki. Penanganannya memang dilaksanakan bertahap, jadi sekarang masih proses perbaikan," ucap Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com