Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Vaksin HPV Gratis Diberikan kepada 150.000 Siswa SD

Kompas.com - 28/11/2016, 14:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi vaksin human papilloma virus (HPV) secara gratis kepada 75.000 siswi kelas 5 SD mulai Oktober 2016 ini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyampaikan, siswi SD yang diberikan vaksin HPV gratis ini akan bertambah pada tahun 2017 mendatang.

"Tahun depan ada 150.000 siswa kelas 5 ditambah dengan siswa kelas 6 SD. Dilakukan bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus," kata Koesmedi, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah memberi vaksin HPV kepada 6.492 siswi SD di Jakarta Pusat, 11.127 siswi kelas 5 SD di Jakarta Utara, 15.115 siswi di Jakarta Barat, 15.461 siswi kelas 5 SD di Jakarta Selatan, 22.293 siswi di Jakarta Timur, dan 199 siswi di Kepulauan Seribu.

"Siswa yang sudah divaksin mencapai 89,90 persen atau 63.702 jiwa," kata Koesmedi.

(Baca juga: Alasan Vaksin Pencegahan Kanker Serviks Diberikan kepada Anak SD )

Ia menyampaikan, pemberian vaksin ini dibiayai melalui APBN. Tahun ini, Kementerian Kesehatan menganggarkan sebesar Rp 10 miliar untuk vaksinasi.

Kemudian ada dana operasional untuk 44 puskesmas kecamatan.

"Anggarannya Rp 1,1 miliar untuk 44 puskesmas kecamatan. Karena siswa yang diimunisasi itu SD, madrasah ibtidaiyah, sekolah swasta, semua murid perempuan kelas 5 SD, termasuk SLB dan panti asuhan. Kami sedang kejar untuk memvaksin murid yang tidak sekolah," kata Koesmedi.

Adapun kanker serviks merupakan kanker paling mematikan nomor dua setelah kanker payudara.

(Baca juga: Vaksin HPV untuk Kanker Serviks Tak Sebabkan Menopause Dini)

Penyebabnya adalah kuman dan virus HPV sehingga perlu dicegah dengan vaksin HPV. Di Indonesia, lanjut dia, tiap 1 jam ada 33 perempuan yang meninggal karena kanker serviks.

"Pemerintah ambil keputusan vaksinasi kanker serviks dan dicoba pertama kali di DKI Jakarta. Tahun depan dikembangkan lagi ke provinsi lainnya yang angka kejadiannya tinggi," kata Koesmedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com