Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Menangkan Anies, Warga Rusun Marunda Ini Tawarkan Kontrak Politik

Kompas.com - 03/12/2016, 20:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Ajid, menyatakan siap memenangkan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada Pilkada 2017.

Namun, untuk memenuhi janji tersebut, Ajid menawarkan kontrak politik kepada Anies yang berkunjung ke Rusun Marunda pada Sabtu (3/12/2016). Salah satu kontrak politik yang ditawarkan Ajid yakni tentang kebijakan penggusuran.

"Saya siap memenangkan kalau Bapak siap menandatangani kontrak politik. Tidak ada penggusuran. Kalau ada penggusuran pun, saya minta ganti untung karena kami semua menumpang. Kalau ada membangun, prioritaskan warga kita," ujar Ajid.

Anies kemudian menerima kontrak politik tersebut. Namun, dia tidak ingin langsung menandatanginya. Anies menyebut akan terlebih dahulu isi kontrak politik tersebut.

"Kontrak saya mau baca karena saya akan ditagih. Saya maunya berjanji yang bisa saya kerjakan, bukan janji angin surga. Sama-sama enak kan. Saya bawa, nanti saya baca, tanda tangan, kita sepakat," kata Anies.

Seusai berdialog dengan warga, Anies menuturkan, kontrak politik merupakan janji untuk memperjuangkan rakyat. Jika tidak berani menandatangani kontrak politik, lanjut dia, artinya pemimpin tidak serius.

(Baca juga: Ke Marunda, Anies Napak Tilas Rumah Si Pitung )

 

Kompas TV Tolak Penggusuran, Anies Tawarkan Solusi Lain

Namun, Anies akan selalu membaca isi kontrak politik tersebut dan membicarakannya terlebih dahulu sebelum menandatanganinya.

"Jadi tidak ada kontrak politik yang blank check, asal terima. Justru saya melihat (kontrak politik) ini artinya warga memiliki kemauan yang tertulis jelas, bukan sekadar diungkapkan, tapi ditunjukkan," ucapnya.

Menurut Anies, permintaan warga yang dituangkan ke dalam kontrak politik merupakan keinginan yang normal dan logis, seperti penataan pedagang kaki lima (PKL) dan tidak ingin digusur.

"Jadi saya menghargai aspirasi-aspirasi itu. Kita bicarakan, lalu kita tandatangani," tutur Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com