Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua KPU DKI tentang Profil WA yang Gunakan Foto Aksi 212

Kompas.com - 08/12/2016, 08:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto profil WhatsApp Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno beberapa hari ini sempat jadi bahan perbincangan di dunia maya.

Sumarno terlihat memasang foto profil yang menampilkan kegiatan doa bersama di Monas atau yang dikenal sebagai aksi super damai 212 di Monas, Jumat (2/12/2016).

Akibat pemasangan foto profil itu, Sumarno dinilai tidak netral.

Sebab, kegiatan doa bersama di Monas pada 2 Desember lalu dianggap sebagai aksi lanjutan yang dilakukan bertujuan menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaan agama.

Ahok merupakan salah satu calon gubernur yang akan maju di Pilkada 2017.

"Di WA group lg beredar no wa ketua KPU DKI dan propicnya aksi 212. Ga ada wartawan yg terusik liat Profile picture ketua KPU DKI nih?" tulis pemilik akun Twitter @datuakrajoangek, Selasa (6/12/2016).

(Baca juga: Doa Bersama 2 Desember yang "Banjir" Pujian)

Saat dikonfirmasi, Sumarno mengakui sempat memasang foto seperti yang dimaksudkan.

Namun, ia membantah anggapan tidak netral yang diarahkan kepadanya. Ia menceritakan asal mula pemasangan foto tersebut.

"Sebenarnya begini, profil saya awalnya foto saya yang dikirim wartawan CNN TV pas lagi diwawancara. Tapi wartawan yang lain bilang 'Pak, background-nya kok CNN sih Pak?'. Terus saya ya sudahlah. Kebetulan foto itu sedang beredar, saya pasang foto itu. Jadi sederhana saja," ujar Sumarno kepada Kompas.com, Kamis (8/12/2016).

Sumarno menyatakan, ia tidak hadir saat digelarnya kegiatan doa bersama di Monas. Ia juga menyampaikan, foto yang dipasangnya itu adalah foto yang sudah beredar luas di masyarakat.

Bagi Sumarno, kegiatan doa bersama di Monas tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada. Oleh karena itu, ia menjamin netralitasnya 100 persen.

"Menurut Pak Presiden itu kan doa bersama untuk keselamatan bangsa," kata dia.

Sumarno mengaku mengapresiasi kegiatan doa bersama di Monas. Sebab, kegiatan yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara itu berlangsung tertib dan damai.

(Baca juga: Kadis Kebersihan DKI: Aksi Doa Bersama 2 Desember Itu Lebih Bersih )

Ia pun menganggap kegiatan itu bisa memberikan kesan positif dalam proses berdemokrasi di Indonesia.

"Penyampaian aspirasi disampaikan secara damai, kemudian pemerintah menanggapinya secara positif tentu amat sangat bagus, sehingga tidak perlu gontok-gontokan, tidak perlu lempar-lemparan, tetapi pesan yang disampaikan sampai," ucap Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com