JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melaporkan bahwa 90 persen pemasukan dana kampanyenya dan Anies berasal dari uang pribadinya.
Dalam konferensi pers di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (8/12/2016), Sandiaga mengatakan, sejak awal kampanye hingga 30 November, ia dan Anies menghabiskan Rp 19,08 miliar.
"Selama hampir satu setengah bulan kampanye, hanya ada lima pihak yang memberikan sumbangsih, yaitu pasangan calon, Gerindra, PKS, dan badan usaha," kata Sandiaga.
Sandiaga menyumbang Rp 17,2 miliar, Anies menyumbang Rp 400 juta, Gerindra menyumbang Rp 750 juta, PKS menyumbang Rp 350 juta, dan sumbangan dari badan usaha sebesar Rp 360 juta.
Kata Sandiaga, badan usaha yang menyumbang tersebut bukan miliknya. Badan usaha tersebut juga dipastikan bersih dari tindak pidana dan tunggakan pajak.
Dana kampanye yang terkumpul ini, sebagian besar (39 persen) habis untuk kegiatan tatap muka dengan warga, yaitu blusukan dan sosialisasi ke permukiman warga. (Baca: Hingga 30 November, Kampanye Anies-Sandi Habiskan Rp 19,03 Miliar)
Sandiaga sendiri tercatat memiliki harta terbanyak dibanding calon lainnya, yaitu mencapai Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10.347.381 dollar AS.
"Luar biasa, saya bersyukur banget bahwa ini investasi untuk lebih mengenal Jakarta, dan saya bersyukur diberikan rejeki yang banyak dan cukup," kata Sandiaga. (Baca: Belum Masa Kampanye, Sandiaga Sudah Keluarkan Dana Puluhan Miliar untuk Pilkada DKI)