Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Kesiapannya Hadapi Sidang Perdana Kasus Penodaan Agama

Kompas.com - 13/12/2016, 05:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menjalani sidang perdana kasus penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Selasa (13/12/2016) ini.

Ahok tak menjelaskan banyak hal tentang persiapan dan kesiapannya menghadapi sidang perdana kasus yang menjeratnya itu. Dia menyebut akan menyampaikan semua hal yang diketahui di dalam persidangan.

"Jadi kita akan sampaikan apa yang kita rasakan, yang kita alami aja," ujar Ahok, Senin (13/12/2016).

Ahok menyerahkan proses hukum kepada tim pengacaranya. Ada 80 pengacara yang akan mendampinginya menghadapi persidangan.

Mereka tergabung dalam Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika dan dibagi dalam dua tim. 20 pengacara bertugas sebagai tim litigasi yang mendampingi Ahok di setiap persidangan.

Sementara 60 orang lainnya bertugas sebagai tim non-litigasi yang bertugas menghimpun fakta, memverifikasi bukti-bukti serta keterangan saksi dan ahli. Tim non-litigasi juga bertugas mengonstruksi fakta-fakta persidangan untuk menyusun opini hukum dan menghimpun fakta persidangan sebagai bahan analisis. (Baca: Polri Siapkan 3 Lapis Pengamanan Saat Sidang Kasus Ahok)

Minta maaf dan mohon doa

Jelang sidang perdananya, Ahok menghadiri acara peringatan maulid nabi yang digelar tim suksesnya di Menteng, Jakarta Pusat, Senin. Pada kesempatan tersebut, Ahok meminta maaf kepada seluruh umat Islam. 

"Tentu pada kesempatan ini saya juga sebagai manusia yang penuh kekurangan, untuk para kiai, ustaz, alim ulama, yang hadir di tempat ini, juga ibu muslimat yang hadir, khususnya umat Islam seluruh Indonesia, saya minta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk saya," kata dia.

Mantan bupati Belitung Timur itu juga berterima kasih kepada semua warga yang selama ini telah mendoakan dan menasiehatinya. Dia meminta para ulama untuk selalu mengingatkan dan membimbingnya serta masyarakat ikut mendoakannya.

"Saya juga meminta didoakan besok (hari ini) dalam persidangan semua berjalan lancar, dimudahkan oleh Allah SWT," ucapnya. (Baca: Begini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Saat Sidang Ahok)

Ahok diduga menodai agama karena mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat menyampaikan sambutan di hadapan warga Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu. Bareskrim Polri kemudian menetapkan Ahok sebagai tersangka pada 16 November 2016. Dia dijerat Pasal 156 huruf a KUHP dalam kasus penodaan agama.

Kompas TV Hadiri Perayaan Maulid Nabi, Ahok Minta Maaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com