Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga yang Didatangi Bawaslu Setelah Protes Pendataan Agus-Sylvi

Kompas.com - 02/01/2017, 08:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tetty Pataresia (43), warga Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, didatangi orang yang mengaku dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta pada Sabtu (31/12/2016) malam setelah dia mengunggah cerita soal pendataan yang berujung pemasangan stiker cagub-cawagub, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pada akun Facebook-nya.

Pemasangan stiker ini dilakukan sekaligus dengan pendataan oleh relawan Agus-Sylvi. Menurut Tetty, orang yang mengaku dari Bawaslu DKI itu datang dua kali pada Sabtu malam tersebut.

Saat orang tersebut datang, Tetty mengaku tidak memintanya menunjukkan identitas diri sebagai bagian dari Bawaslu.

Mereka datang kali pertama sekitar pukul 20.00 WIB dengan didampingi ketua RT setempat.

"Ditanyain 'Bagaimana Bu ini Bu, kami mau ngecek. Ibu bagaimana mau dipasang, emangnya ada pemaksaan?' Jadi, seperti saya lagi didakwa. Ngakunya dari Bawaslu, tetapi dalam hati saya, dari cara pertanyaannya, itu bukan Bawaslu kayaknya," ujar Tetty kepada Kompas.com di rumahnya, Minggu (1/1/2017).

(Baca juga: Kekhawatiran Warga akan Pendataan oleh Relawan Agus-Sylvi)

Tetty lantas menyampaikan kronologi pendataan dan pemasangan stiker Agus-Sylvi itu kepada orang yang mengaku dari Bawaslu tersebut.

Setelah itu, orang dari Bawaslu itu pergi meninggalkan rumah Tetty dan kembali datang bersama orang yang mendata dan memasang stiker Agus-Sylvi.

"Si ibu itu ditanya sama yang mengaku Bawaslu itu. Yang bikin aneh, dia nanya ibu itu waktu datang (mendata) ngakunya dari mana. Ngakunya dari kelurahan, 'Kenapa enggak ngomong jujur saja timses. Ini jelas-jelas timses lho,' sambil nunjuk stiker itu," kata Tetty.

Namun, ibu yang mendatanya itu mengaku bukan bagian dari timses Agus-Sylvi, melainkan hanya relawan.

Tetty pun merasa heran karena hal yang ditanya orang yang mengaku Bawaslu itu hanya soal pemasangan stiker.

Padahal, yang dipermasalahkan Tetty adalah pendataan pemilih yang dikhawatirkan akan disalahgunakan.

Orang yang mengaku dari Bawaslu itu juga menyinggung soal cerita yang diunggah Tetty di akun Facebook-nya.

"Kata dia, 'Itu posting-an ibu udah sampe ribuan komentar. Besok-besok kalau kayak gitu, mending dari awal kalau enggak setuju langsung saja dicopot, atau bilang tidak mau secara tegas, enggak usah pakai nge-share'," ujar Tetty.

Kepada orang yang mengaku dari Bawaslu itu, Tetty menyatakan, dia mengunggah cerita tersebut ke Facebook agar sampai ke Bawaslu untuk ditindaklanjuti.

Dia juga sengaja membiarkan stiker Agus-Sylvi terpasang di jendela rumahnya sebagai barang bukti.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com