Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Ahok-Djarot yang Didatangi Anggota Ormas

Kompas.com - 13/01/2017, 16:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nurwahyuni, pendukung calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, menceritakan insiden pada Senin (9/1/2017) ketika sekelompok orang yang mengatasnamakan ormas tertentu masuk ke rumahnya di Jalan Kramat Sawah III RT 04 RW 02, Paseban.

"Dikiranya ada Pak Ahok di rumah saya, padahal lagi diskusi, rapat," kata Nurwahyuni di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/1/2017).

(Baca juga: Relawan Ahok-Djarot Melapor ke Polisi karena Merasa Diintimidasi)

Nurwahyuni menceritakan, sekelompok orang tersebut melontarkan kata-kata kasar tentang dukungannya terhadap Ahok.

Kendati demikian, Nurwahyuni mengatakan bahwa ia dan relawan Ahok di rumah yang akan dijadikan posko itu tetap tenang dan berbicara sopan.

Anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ronny Talapessy, menyayangkan adanya ormas yang berupaya menghentikan kegiatan pendukung Ahok-Djarot.

"Ya, memang rencananya akan mengundang Pak Ahok dan Djarot untuk ke Paseban, nah dalam proses diskusi ini kemudian didatangi oleh sekelompok orang yang kami duga kelompok ini mencoba mengintimidasi atau menghalang-halangi diskusi yang sedang dilaksanakan oleh teman-teman," tutur Ronny.

Para relawan dan tim pemenangan tersebut memutuskan untuk melaporkan hal ini ke kepolisian.

Laporan terkait tindak pidana memasuki pekarangan tanpa izin ini diterima polisi dengan nomor LP/202/I/2017/PMJ/Dit.Reskrimum.

(Baca juga: Timses Ahok-Djarot Gelar Tonton Bareng Debat KPU di Rumah Lembang)

Mereka berharap polisi mengusut tuntas laporan tersebut dan para relawan tetap melanjutkan kegiatannya memenangkan Ahok-Djarot.

"Kami tidak akan mundur, kami tidak akan gentar menghadapi pola-pola intimidasi seperti ini," kata Ronny.

Kompas TV Ini Fokus Ahok Jelang Debat Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com