Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ahok Bacakan Puisi Gus Mus di Depan Insan Kreatif dan Perfilman

Kompas.com - 14/01/2017, 22:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri acara "Kumpul Masyarakat Kreatif, Digital, dan Perfilman" di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017) malam.

Dalam acara tersebut, Ahok membacakan sebuah puisi berjudul "Negeriku" karya tokoh Nahdlatul Ulama, Ahmad Mustofa Bisri.

Sebelum membacakan puisi tersebut, Ahok bercerita bahwa dia tidak mengenal pria yang akrab disapa Gus Mus itu. Namun, mereka pernah bertemu dalam acara Gus Dur Awards.

"Saya tidak kenal Gus Mus. Hanya pernah ketemu beliau, ketika kami tahun lalu sama-sama menerima Gus Dur Awards," ujar Ahok.

Ahok kemudian membacakan puisi tersebut diiringi musik gitar. Dia memegang secarik kertas di tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang mikrofon.

Ahok tampak menghayati bait-bait puisi yang dibaca. Sesekali dia melihat audiens yang berada di hadapannya. Ahok juga menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kiri agar semua audiens bisa melihatnya.

Ahok mengaku memilih sendiri puisi yang dibacanya. Dia menyebut menyukai puisi-puisi karya Gus Mus.

"Aku suka, Gus Mus ini kritik sosial ya, kalau dalam lagu kayak lagu Iwan Fals. Aku suka kalau Gus Mus puisi," kata dia.

Ahok senang melihat Gus Mus membacakan puisi. Dia mengaku tidak bisa menirunya. Bagi Ahok, puisi harus dibaca menggunakan hati nurani.

"Kalau puisi itu kan harus kita bicara buat kita. Kalau kita enggak bicara buat kita, itu puisi cuma bacaan, enggak ada ruhnya," ucap Ahok.

Namun, jika puisi itu dibacakan dengan hati nurani, audiens yang mendengarnya pun akan merasakan ruh puisi tersebut.

"Kalau udah keluar dari hati nurani kita, jadi yang mendengar pun bisa merasakan ada ruhnya, itu puisi," tutur dia.

Seperti apa penampilan Ahok membacakan puisi karya Gus Mus? Anda bisa lihat dalam video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com