Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berharap Pembangunan "Underpass" Matraman Tidak Buat Macet

Kompas.com - 02/02/2017, 20:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pembangunan underpass di perempatan Matraman, Jakarta Timur, sejak November 2016. Pengerjaan proyek itu diharapkan tidak memperparah kemacetan di persimpangan tersebut.

Ardi (28), warga Depok, Jawa Barat, yang kerap melintasi persimpangan itu mengatakan, untuk kondisi normal saja di jam sibuk persimpangan itu padat arus lalu lintasnya. Dia berharap pembangunan underpass itu tidak memperparah kemacetan.

"Kemungkinan pasti macet karena persimpangan itu cukup padat. Tapi saya berharap pembangunan tidak buat macet parah," kata Ardi di Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Ardi melanjutkan, dirinya berharap pengerjaan proyek tersebut bisa dilakukan malam hari, sehingga tidak mengganggu jam sibuk di pagi sampai sore.

"Tenaga kerjanya juga bisa ditambah biar bisa cepat selesai," ujar Ardi.

Ahmad (34), warga Matraman, Jakarta Timur juga mengungkapkan hal senada. Dia berharap pengerjaan dilangsungkan malam hari.

"Kalau sepanjang akhir pekan mau seharian penuh enggak apa-apa," ujar Ahmad.

Selama proses pengerjaan, kata Ahmad, diharapkan petugas berwenang terus hadir setiap jam sibuk untuk mengatur arus lalu lintas.

"Petugas harus ada setiap hari menjaga lalu lintas selama proses pembangunan, biar enggak macet," ujar Ahmad.

Meski mengkhawatirkan pembangunan underpass itu berpotensi menimbulkan kemacetan, kedua warga tersebut melihat manfaat positif jika underpass itu selesai dibangun. Underpass itu dinilai akan mengurangi macet di persimpangan tersebut.

"Manfaatnya pasti bagus karena nantinya akan mengurangi kemacetan," ujar Ardi.

 Kepala Bidang Simpang Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI, Heru Suwondo secara terpisah mengatakan, pembangunan underpass itu untuk jalur Matraman Dalam atau Tambak, Manggarai ke Jalan Pramuka arah Pulogadung. Underpass akan dibuat bercabang sehingga bisa untuk berbelok ke Jalan Matraman Raya arah Jatinegara.

"Arah dari Barat ke timur atau dari arah Tambak ke arah Pasar Pramuka. Underpass bercabang, ada yang belok kanan ke Jatinegara," kata Heru.

Ia melanjutkan, underpass dibangun untuk meniadakan persimpangan sebidang dari Jalan Matraman Dalam menuju Jalan Pramuka dengan Jalan Matraman Raya.

Keberadaan underpass itu diharapkan dapat mengurangi konflik sebidang di perlintasan antara Matraman Dalam dengan Matraman Raya.

"Lalu lintas dari Matraman Dalam yang menuju ke Pramuka dan ke Matraman Raya (arah Jatinegara) bisa langsung," ujar Heru.

Selain itu, terbangunnya underpass juga untuk mendukung pergerakan bus transjakarta yang melintas dipersimpangan tersebut.

Underpass yang akan dibangun memiliki panjang 650 meter dan lebar jalan 7 meter. Target pengerjaan diharapkan bisa rampung pada pertengah Desember 2017. Nilai proyek tersebut diperkirakan menelan biaya Rp 118 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com