Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara KPU DKI Memastikan E-KTP untuk Pilkada DKI 2017 Asli?

Kompas.com - 06/02/2017, 15:25 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta masih berkoordinasi dengan Dina Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI untuk mencari solusi guna mengawasi penggunaan E-KTP dalam pemungutan suara pada Pilkada DKI tanggal 15 Februari 2017.

E-KTP dapat digunakan untuk memilih apabila pemilih yang bersangkutan tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Komisioner KPU DKI Jakarta, Moch Sidik, mengatakan, cara yang paling ideal untuk mengawasi penggunakan E-KTP yakni dengan menggunakan card reader. Sidik menuturkan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pernah mempresentasikan cara kerja card reader untuk mengetahui keaslian E-KTP.

"Dengan card reader itu sebenarnya dengan ditempelnya E-KTP sudah diketahui bahwa ini NIK palsu atau asli. Tetapi saya kira itu bukan hal yg mudah karena card reader itu mahal sekali," kata Sidik di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).

Sidik mengatakan, KPU DKI Jakarta tidak bisa menyediakan card reader tersebut karena butuh anggaran yang harus disediakan sejak awal untuk pengadaannya. Selain itu, pengadaan card reader harus memiliki kebijakan nasional.

"Kalau misalnya ada koordinasi, BPPT mau meminjamkan ke KPU misalnya, saya kira lebih safe karena persoalan kami kan sebenarnya ada alat yang bisa deteksi asli dan tidaknya pemegang KTP," kata dia.

Salah satu solusi yang sudah dilakukan KPU DKI Jakarta untuk pengawasan E-KTP yakni dengan membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). KPPS harus berasal dari lingkungan tempat TPS tersebut didirikan.

"KPPS itu artinya kenal. Tidak ada satu pun yang tidak dikenal harapan kami. Kenapa KPPS itu harus tokoh masyarakat, supaya dia mengenali pemilih, baik yang ada di DPT maupun yang tidak di DPT," kata Sidik.

Pemegang surat keteangan dapat menggunakan hak pilihnya satu jam sebelum pemungutan suara selesai, yakni pukul 12.00-13.00 WIB. Mereka harus menggunakan hak suaranya di TPS yang sesuai dengan alamat yang tercantum dalam E-KTP pemilih yang bersangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com