Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Paslon Satu dan Tiga Suka Membangun Opini yang Menyesatkan

Kompas.com - 10/02/2017, 21:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, banyak pernyataan dari calon nomor pemilihan satu (Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni) dan tiga (Anies Baswedan-Sandiaga Uno) merupakan opini yang menyesatkan.

Hal itu diungkapkan pada gelaran debat ketiga Pilkada DKI Jakarta pada Jumat (10/2/2017) malam.

"Ya, saya kadang-kadang mohon maaf kepada paslon satu dan tiga, kadang-kadang saudara ini suka membangun opini yang menyesatkan. Saya kasih lihat ya, ini kami telah memasang contoh dari Jepang," kata Basuki sambil memperlihatkan gambar salah satu model trotoar di Jakarta.

Basuki menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta selama ini sudah memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas. Bahkan, Basuki membantah pernyataan Sylvi yang menyebutkan tidak ada penyandang disabilitas yang jadi PNS di DKI Jakarta.

"Tadi Bu Sylvi mengatakan, tidak ada penyandang disabilitas yang kerja. Saya dalam hati, astaga Ibu Sylvi ini ke mana aja? Ini ada satu persen CPNS penyandang disabilitas di DKI. Makanya untuk undang-undang yang baru, kami akan tingkatkan dua persen. Bahkan saya pernah belikan mesin kursi roda kepada PNS yang bekerja. Dia kerja di DPRD dulu, lalu kami pindahkan ke Kominfo," tutur Basuki.

Dia juga menjelaskan, ada juga perwakilan penyandang disabilitas di Dewan Transportasi Kota Jakarta. Hal itu yang membuat peredam kejut untuk transjakarta disesuaikan untuk penyandang disabilitas, khususnya pengguna kursi roda.

"Lalu bicara CCTV, aduh, kami sudah punya 5.047 CCTV terintegrasi di dalam Smart City. Jadi, ini banyak sekali pasangan calon yang dua ini cerita yang sudah kami kerjakan," ujar Basuki kembali.

"Jadi mohon maaf, banyak data yang sesat, terima kasih," tutup Basuki. (Baca: Sylvi: Ada Enggak Sih Penyandang Disabilitas Bekerja di Balai Kota?)

Kompas TV Menilai Performa Paslon di Debat Kedua (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com