Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Rano-Embay Laporkan Dugaan Pelanggaran Pilkada Banten di Kota Tangerang

Kompas.com - 22/02/2017, 21:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Tim Pemenangan calon gubernur-calon wakil gubernur Banten, Rano Karno-Embay Mulya Syarief, melaporkan sembilan dugaan pelanggaran Pilkada Banten di Kota Tangerang kepada Panwaslu Kota Tangerang.

Laporan itu disampaikan pada 18 Februari 2017. Wakil Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan, Sirra Prayuna, memaparkan sejumlah dugaan pelanggaran dalam sembilan laporan tersebut. Laporan pertama terkait surat keterangan (suket) palsu di TPS 16 Jatiuwung.

"Kalau asli ada foto, sementara suket yang kami temukan tidak ada foto. Kami menduga penyebaran suket palsu ini masif di seluruh kecamatan di Kota Tangerang," kata Sirra di Posko Sahabat Rano, Tangerang, Rabu (22/2/2017).

(Baca juga: "Real Count" KPU Capai 99,79 persen, Wahidin Unggul Tipis dari Rano)

Dugaan pelanggaran lain adalah pembukaan kotak suara secara ilegal yang diduga dilakukan oleh petugas PPS. Untuk laporan ini, dua saksi dari Rano-Embay sudah memeriksanya. 

Laporan lain berupa dugaan pelanggaran surat C1 palsu. Serupa dengan suket, kata Sirra, C1 palsu ini tersebar di Kota Tangerang.

 

Selain itu, tim Rano-Embay melaporkan surat suara yang diduga palsu dan surat suara yang digunakan melebihi batas.

"Khusus untuk suara yang digunkan jumlahnya melebihi DPT 2,5 persen sehingga diduga ada penambahan surat suara secara ilegal," kata Sirra.

Dugaan pelanggaran lain berupa banyaknya dokumen daftar hadir pemilih (C7) yang tidak terdapat di dalam kotak suara pada saat rekapitulasi suara di PPK Kecamatan.

Selain itu, diduga terjadi pengambilan surat suara oleh petugas PPS untuk dicoblos di luar TPS.

Dugaan pelanggaran lain terkait penggelembungan angka partisipasi pemilih disabilitas di situs resmi KPU Kota Tangerang.

"Sehingga, jumlah pemilin mencapai 100 persen hingga 130 persen," kata Sirra.

Dugaan pelanggaran terakhir adalah saksi pasangan calon nomor satu, Wahidin Halim-Andika, sudah memiliki form C1 KWK sejak pagi hari sebelum kotak suara dibuka dan dimulai pencoblosan.

(Baca juga: Wahidin-Andika Unggul Atas Rano-Embay di Pilkada Banten)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com