Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Arus? Siap-siap Kena Tilang Maksimal

Kompas.com - 01/03/2017, 12:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Operasi Simpatik Jaya 2017 berfokus pada edukasi dan kampanye keselamatan berkendara, ada pelanggaran yang harus ditindak tegas tanpa perlu imbauan.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar mengatakan, pengendara yang melawan arus akan langsung ditilang.

"Pelanggaran yang fatalitas tinggi seperti melawan arus itu bahaya, harus ditilang dong, masa diperingatkan, ah besok begitu lagi. Makanya harus ditindak," kata Indra di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/3/2017).

(Baca juga: Tilang Akan Dilakukan pada Pekan Terakhir Operasi Simpatik)

Pelanggar akan dikenakan tilang maksimal. Hal ini dikarenakan e-tilang sudah diberlakukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kalau mereka mau cepat bayar langsung, selesai. Di ATM atau di bank juga bisa. Ini untuk transparansi dan akuntabel jadi tidak ada main mata," ujar Indra.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebutkan sejumlah pelanggaran yang menjadi sasaran operasi anggota polisi.

"Sasaran operasi pengembalian fungsi trotoar (ojek, PKL), penertiban parkir on street (rambu larangan parkir, letter S, bahu jalan), sepeda motor lajur kiri (kanalisasi), sterilisasi jalur busway, sepeda motor melawan arus (jalur khusus)," kata Argo.

Selain itu, kendaraan yang melanggar yellow box atau stopline, yang menggunakan rotator atau sirene, dan yang spesifikasi tidak sesuai tampilan fisik, juga akan ditindak.

Argo mengatakan, operasi itu mengedepankan pencegahan dan edukasi keselamatan bagi pengguna jalan.

"Target operasi tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam membangun budaya patuh hukum dalam berlalu lintas," kata Argo.

(Baca juga: Tilang Akan Dilakukan pada Pekan Terakhir Operasi Simpatik)

Operasi Simaptik Jaya 2017 akan digelar selama 21 hari selama 1 sampai dengan 21 Maret 2017.

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, disiapkan 2.000 personel di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok untuk melaksanakan operasi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com