Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ini Mengadu ke Ahok soal KJP dengan Nama Rekening Dobel

Kompas.com - 06/03/2017, 10:57 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nur Asiah, warga Jakarta Selatan, mengadukan soal Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).

Bersama kakaknya, Mariani, Nur mengadu bahwa keponakannya, Ilham Maulana, sejak duduk di bangku kelas 4 SD, tak lagi mendapatkan KJP, saat ini Ilham telah duduk di kelas 1 SMP. Nur menjelaskan, saat pertama kali mengurus KJP tahun 2013, Ilham mendapatkan KJP sebesar Rp 1,08 juta.

Penarikan dilakukan melalui buku tabungan karena Ilham belum mendapatkan fisik kartu KJP. Namun, di bulan selanjutnya hingga tahun 2017, tak ada uang yang mengisi rekening Ilham.

Nur bersama Mariani telah mendatangi pihak Bank DKI untuk mengadukan hal itu. Pihak bank menjelaskan ternyata ada nama yang sama dengan nama Ilham.

Sehingga diduga, uang yang harusnya masuk ke rekening Ilham, keponakan Nur, masuk ke nama Ilham yang lain. Namun, Nur menjelaskan belum ada solusi yang diberikan oleh pihak Bank DKI.

"Saya sudah bolak balik ke cabang pembantu Bank DKI. Saya minta alamat nama rekening itu, untuk melacak, tapi enggak bisa. Enggak diperbolehkan," ujar Nur.

Nur menjelaskan, alasan kenapa Nur dan Mariani baru mengadu sekarang karena mereka baru tahu ada nama rekening yang dobel dengan nama Ilham.

"Penasaran, dua bulan yang lalu ketemu sama kepala sekolah anak saya. Katanya KJP Ilham sudah bisa dicairin tapi, nggak ada uangnya di bank. Kami pikir dulu oh mungkin bukan rejeki anak," ujar Nur. (Baca: Ahok: Kamu Kira yang Terima KJP Itu Enggak Ikut Mendemo Saya?)

Mendengar keluhan itu, Ahok langsung meminta stafnya untuk melakukan pengecekan ke Bank DKI. "Coba dicek deh, mana tahu ini pencurian di rekening," ujar Ahok.

Kompas TV Ahok Tambahkan Dana KJP Jadi Rp 2 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com