Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 237 Ribu DPTb Putaran Pertama, 134 Ribu Masuk DPS Putaran Kedua

Kompas.com - 21/03/2017, 23:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daftar pemilih tambahan (DPTb) pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 yang tercatat yakni 237.003 pemilih. Namun tidak semua angka tersebut masuk ke dalam daftar pemilih sementara (DPS) pada putaran kedua. DPTb putaran pertama yang masuk ke dalam DPS putaran kedua hanya 134.288 pemilih.

Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Pemutakhiran Data Pemilih Moch Sidik mengatakan, angka DPTb putaran pertama tidak bersih. Sebab, ada pemilih DPTb yang sebenarnya sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) putaran pertama di wilayah lain di Jakarta.

"Pemilih-pemilih yang tercatat dalam DPTb itu tidak semuanya murni, tetapi masuk juga pemilih-pemilih yang sudah terdaftar di dalam DPT putaran pertama," kata Sidik dalam rapat pleno rekapitulasi DPS putaran kedua di Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017) malam.

Sidik menyebutkan, pemilih pindahan (DPPh) dari satu wilayah ke wilayah lain juga kemungkinan dimasukan ke dalam DPTb putaran pertama karena mencoblos pada pukul 12.00-13.00 WIB.

Pada penyempurnaan data pemilih putaran kedua ini, KPU DKI Jakarta menginput semua DPT, DPTb, dan DPPh putaran pertama ke dalam sebuah sistem untuk dimutakhirkan. Dengan demikian, data pemilih yang ganda akan tercoret dan tidak dimasukan ke dalam DPS putaran kedua.

Karena itu, dari 237.003 DPTb putaran pertama, hanya 134.288 pemilih yang dimasukan ke dalam DPS putaran kedua.

"Itu gambaran sumber data yang kami coba integrasikan, kami padukan. Kalau data itu sudah ada dalam DPT, akan menimbulkan kegandaan. Itu kami bersihkan semua data," kata Sidik.

Jumlah DPS pada putaran kedua yang telah ditetapkan yakni 7.264.749. Angka tersebut bertambah 156.160 pemilih dibandingkan daftar pemilih tetap (DPT) pada putaran pertama yakni 7.108.589.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com