DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berjanji akan mencarikan lahan pengganti untuk rumah baca Paguyuban Terminal (Panter) yang berlokasi di Terminal Depok. Kendati demikian, mereka belum bisa memastikan lokasi lahan yang dimaksud.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengatakan, sampai saat ini Badan Pengelolaan Aset Kota Depok masih menginventarisir lokasi lahan yang bisa digunakan untuk tempat relokasi rumah baca Panter.
"Kan awalnya mereka menggunakan aset terminal. Kalau memang nanti pindah ke mana, tugas di bagian aset mencari lahannya di mana. Kalau kaitan dengan perizinan dan operasioanal memang di kita. Tapi kan tempatnya dulu yang mesti dicari," kata Thamrin dihubungi Kompas.com pada Senin (27/3/2017).
Sebagian besar bangunan rumah baca Panter yang berada di dalam Terminal Depok diketahui digusur pada 2014 silam terkait adanya rencana proyek revitalisasi Terminal Depok.
Sebelumnya, rumah baca tersebut terdiri dari tiga bangunan warung berukuran sekitar 5x5 meter yang digabungkan.
Kini, hanya tersisa satu gubuk kecil terbuat dari bambu dengan luas 5x5 meter. Khusus dari Dinas Pendidikan sendiri, Thamrin janji akan memberikan perizinan. Namun tentunya, setelah adanya kepastian lahan untuk relokasi.
"Karena harus ada lahannya dulu. Apa mau di lahan Pemda atau (pengelola) mencari sendiri," ujar Thamrin.
Rumah baca Panter dulunya diketahui dapat menampung 72 anak telantar untuk diajarkan membaca, menulis, dan etika. Namun setelah mengalami penggusuran, hanya tersisa 15 anak yang kerap datang setiap Sabtu untuk membaca buku. Kegiatan pembinaan pun tidak dilanjutkan lagi.
Dia ingin dapat menampung anak-anak binaannya terdahulu agar tidak kembali "liar" seperti dulu. Jika Pemkot Depok tak bisa membantunya, Agus berharap mereka membuat sebuah sarana serupa rumah baca.
"Anak-anak jalanan memiliki keinginan belajar besar. Mereka juga sangat mengharapkan memiliki bapak angkat, seperti anak-anak binaan sini dulu menganggap saya sebagai ayahnya. Saya dipanggil abah oleh mereka," ucap Agus saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.