JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, bercerita bagaimana dirinya memulai usahanya dari nol di hadapan komunitas hijabers (pemakai hijab).
"Dulu enggak hati-hati investasinya. Gaji dan pinjam uang di bank, masukin pasar modal, pasar modalnya jatuh, malah berhutang," kata Sandiaga di acara bertajuk "Hijabers Day Out Leaders Talk Start You Business From Zero" yang digelar di Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2017).
Ia bercerita tentang kariernya di Singapura. Sandiaga pergi ke sana bersama istrinya, Nurasia. Ia mengaku ikut seseorang di sana. Namun, sekitar tahun 1997, Sandiaga mengatakan dirinya di-PHK dari tempat kerjanya.
Ia lalu merasakan bagaimana susahnya memulai dari titik nadir. Pulang dari Singapura, lanjut Sandiaga, ia terlilit banyak hutang.
Akhirnya ia bertemu salah satu rekannya. Sandiaga kemudia membuka kantor konsultan keuangan. Menurut Sandiaga, 15 proposal pertama untuk calon kliennya ditolak.
Ia lalu mendatangi salah satu pengusaha media. Sandiaga bercerita, ia nekat menemui pengusaha itu walaupun tak punya janji.
"Sekretarisnya bilang, Pak kalau Bapak enggak punya janji percuma," cerita Sandiaga.
Namun, Sandiaga bersikukuh hanya menemui sebentar pengusaha itu. Ia kemudian dapat menemui pengusaha itu dan menawarkan konsultasi keuangan. Kebetulan menurut Sandiaga saat itu banyak perusahaan yang sedang krisis.
"Saya bisa kasih solusi keuangan, Bapak bisa selesaikan masalah perusahaan Bapak. Enggak usah bayar, kecuali berhasil. Pengusaha kalau dibilang gratis langsung mau," ujar Sandiaga.
Akhirnya, kata Sandiaga, perusahaan pengusaha itu bisa restrukturisasi.
Sandiaga berharap komunitas hijabers tidak perlu kecewa bila menghadapi ujian saat memulai usaha. Menurut Sandiaga, pengalamanya di-PHK bukan merupakan suatu kegagalan.
"Kalau saya enggak di-PHK saya masih karyawan sekarang. Saya selalu anggap itu pembuka jalan," kata Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.