Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ceritakan Karier Politiknya yang Dimulai dari Partai PIB

Kompas.com - 09/04/2017, 13:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menceritakan pengalamannya ketika pertama kali terjun ke dunia politik.

Ahok mengatakan, dia mengawali karir politik melalui Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) ketika di Belitung Timur.

Ahok menceritakan pengalaman karier politiknya ini pada acara kopdar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diketuai oleh Grace Natalie.

"Saya lihat PSI ini jadi ingat pertama masuk politik. Saya ingat dengan PIB, katanya itu Partai Ikut Basuki," ujar Ahok di kawasan Tebet, Minggu (9/4/2017).

Ia mengatakan, dulu masyarakat di Belitung Timur sudah tidak percaya lagi dengan politisi.

Sebab, kebanyakan dari politisi itu lupa dengan janji mereka kepada masyarakat setelah berhasil mendapatkan jabatan.

Saat sudah menjadi anggota DPRD, kata Ahok, banyak koleganya yang bersembunyi saat didatangi warga yang ingin mengadu.

Ahok pun meminta kader PSI untuk mengingat kembali niat mereka masuk ke dunia politik. Ia mengatakan, niat mereka harus untuk melayani masyarakat.

Jika tidak terpilih menjadi anggota DPRD, kader PSI tidak boleh kecewa. "Kalau tidak kepilih bagaimana? Loh Anda lupa Anda niatnya apa? Niatnya melayani orang miskin. Kalau niat baik tapi nasibnya tetap tidak terpilih lalu Anda marah? Jangan," ujar dia.

(Baca juga: Seloroh Ahok yang 'Trauma' dengan Palu Hakim)

Ahok juga menceritakan penyebab hancurnya Partai PIB. Kata Ahok, partai tersebut hancur karena merekrut mantan pengurus partai lain.

Ahok mengatakan, banyak pengurus partai lain keluar dari partai mereka karena tidak dapat nomor urut pemilihan DPRD.

Menurut Ahok, mereka akhirnya masuk ke Partai PIB dengan harapan bisa mendapat nomor urut dan menjadi anggota DPRD.

Namun, niat mantan pengurus partai itu tidak bisa terlaksana karena Ahok menerapkan sistem berbeda di partainya. Akhirnya, kata dia, satu per satu dari mereka kembali keluar dari Partai PIB.

"Inilah kegagalan PIB, kami merekrut terlalu banyak orang partai yang frustasi. Bahkan mereka ini saja sudah orang buangan di partai sebelumnya," ujar Ahok.

Ia tidak tahu apakah ada mantan pengurus partai di dalam PSI. Ahok menyerahkan mekanisme perekrutan kepada PSI. Ahok mengatakan, dia hanya menceritakan penyeban kehancuran PIB.

(Baca juga: Ketua Umum PSI Grace Natalie: Bukan Hal Mudah Mendirikan Partai Politik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com