JAKARTA, KOMPAS.com - Video kampanye berjudul #BeragamItuBasukiDjarot terpantau sudah tidak ada lagi di daftar unggahan pada akun twitter maupun Instagram calon gubernur DKI Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Selasa (11/4/2017).
Video tersebut sebelumnya diunggah oleh Ahok pada Senin (10/4/2017). Video kampanye yang diunggah Ahok jadi perbincangan netizen karena memuat adegan yang dinilai provokatif.
Video berdurasi satu menit itu dibuka dengan adegan yang menceritakan seorang ibu yang sedang merangkul anaknya di dalam mobil tengah digedor-gedor sekelompok orang dari luar.
Adegan di dalam video dilanjutkan dengan adanya pengunjuk rasa dengan spanduk provokatif di belakangnya. Setelah itu, adegan dalam video dilanjutkan dengan adanya sejumlah pemain sepakbola, bulutangkis, dan penari yang mengenakan kostum dari berbagai daerah.
Dalam tayangan terakhirnya, terlihat Ahok dan Djarot yang bersama-sama menemui warga. Narasi video itu diisi oleh orasi Djarot saat Konser "Gue 2".
Saat diminta pendapat mengenai video tersebut, Djarot menyatakan bahwa cerita dalam video tersebut berdasarkan kisah nyata yang terjadi dalam tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jakarta pada masa lampau.
"Aku sudah nonton. Kalau itu tanyakan saja pada yang bikin. Saya sudah nonton dan itu benar dan itu terjadi kok. Kita ingat tahun 97/98 itu," kata Djarot.
(baca: Kata Djarot, Video Kampanye yang Diunggah Ahok Berdasarkan Kisah Nyata)
Menurut Djarot, tujuan pembuatan video dengan cerita yang ada di dalamnya bertujuan untuk mengingatkan agar kejadian tidak terjadi kembali.
"Supaya kita sadar betul agar Jakarta dan Indonesia itu adalah bhineka, plural. Satu fakta, satu kenyataaan, maka mari kita rawat bhineka itu dengan baik," ujar Djarot.
Sementara itu, ditemui usai menghadiri sebuah kegiatan di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Ahok berjalan cepat dan masuk ke dalam mobil saat ditanya wartawan mengenai video itu.
Dari luar mobil, wartawan masih berusaha menanyakan pertanyaan yang sama. Ahok kemudian membuka kaca mobilnya.
"Kamu tanya timses," kata Ahok singkat.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, membantah ada provokasi dalam video kampanye itu. Ia menyebut kisah dalam video tersebut menceritakan fakta historis tentang apa yang pernah terjadi di Indonesia.
"Proses nation building kita memang belum selesai. Selalu ada dalam penggalan sejarah kita, provokator yang mengancam dan mencabik-cabik tenun kebangsaan," kata dia.
(baca: Kata Timses soal Video Kampanye Ahok-Djarot yang Disebut Memprovokasi)