Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Musiman Dominasi PKL yang Okupasi Trotoar Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 15/05/2017, 18:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan pedagang kaki lima (PKL) yang kini mengokupasi trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kebanyakan adalah pedagang musiman. Mereka tidak rutin bergadang di lokasi tersebut. Namun, hanya berdagang menjelang masuknya bulan ramadhan dan lebaran seperti yang terjadi saat ini.

Hal itulah yang dilontarkan Ridwan (37), salah seorang PKL yang menjajakan pakaian. Dalam kesehariannya, ia mengaku berjualan di lokasi-lokasi yang menjadi tempat penyelenggaraan acara. 

Menurut Ridwan, kedatangannya ke Tanah Abang disebabkan karena banyaknya pengunjung yang datang saat menjelang bulan ramadhan ataupun lebaran.

"Kalau lagi enggak puasa enggak di sini," ujar pria yang mengaku belum punya KTP DKI Jakarta ini.

Hal serupa juga diungkapkan Tatang (48). Adanya potensi untuk mengeruk keuntungan jelang ramadhan membuatnya nekat untuk berjualan di trotoar.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana pedagang kaki lima (PKL) berjualan di sepanjang trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Penertiban dilakukan setiap hari menyusul mulai banyaknya PKL yang berjualan di trotoar dan jalan kawasan Pasar Tanah Abang.
"Didiskon masih untung (jika berjualan) di sini," ujar Tatang.

Baca: "Tanah Abang Ini Ikon Indonesia, Jangan Dibikin Semrawut"

Pedagang musiman ini diakui menjadi dilema tersendiri bagi petugas Satpol PP. Hal itu dilontarkan Kasatgas Pol PP Kecamatan Tanah Abang Aries Cahyadi.

"Karena menjelang puasa, pengunjungnya lebih dari hari-hari biasa, dimanfaatkan yang tadinya enggak berdagang jadi berdagang karena mengambil event," kata Cahyadi.

Pantauan Kompas.com, personel Satpol PP yang sedang bertugas tampak hanya duduk-duduk sambil mengobrol antar sesamanya. Hanya ruas trotoar di tempat para petugas Satpol PP duduk-duduk yang terlihat steril dari PKL.

Namun, beberapa meter setelahnya, lapak-lapak PKL kembali digelar memenuhi trotoar. Aries mengatakan, operasi penertiban PKL di Pasar Tanah Abang melibatkan gabungan petugas, baik dari tingkat kecamatan, kota, hingga Kecamatan Tanah Abang sendiri.

Menurut Aries, seluruh petugas sudah dibagi menjadi kelompok-kelompok yang bertanggung jawab terhadap titik yang dijaganya.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana pedagang kaki lima (PKL) berjualan di sepanjang trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Penertiban dilakukan setiap hari menyusul mulai banyaknya PKL yang berjualan di trotoar dan jalan kawasan Pasar Tanah Abang.
"Jadi harus bertanggung jawab di setiap titik floatingnya. Kayak di sini sudah steril," ujar Aries sambil menunjukan trotoar tempat ia berdiri yang memang steril dari PKL.

Aries menyebut kesulitan yang mereka alami dalam menertibkan PKL di Pasar Tanah Abang adalah acapkali PKL kembali lagi menggelar lapak dagangannya setelah diperingatkan untuk pergi.

"Pasca penertiban harusnya dijaga. Setiap setengah jam mencegah dia kembali," kata Aries.

Baca: Kesemrawutan Pasar Tanah Abang yang Tak Juga Terurai

Kondisi Pasar Tanah Abang yang kumuh dan semrawut sudah terlihat di trotoar sepanjang depan Stasiun Tanah Abang. Terpantau hampir seluruh trotoar di titik tersebut dipenuhi PKL. Kondisi serupa berlanjut pada trotoar di Jalan Kebon Jati.

Terpantau hampir seluruh ruas trotoar, tepatnya dari pertigaan arah Jalan KS Tubun hingga sekitar Blok A seluruhnya diduduki PKL. Kemacetan lalu lintas ditambah dengan teriknya cuaca menambah kondisi tak nyaman bagi siapapun yang melintas.

Kompas TV Trotoar Jadi Langganan "Kios" PKL di Tanah Abang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com